Pergantian Tahun di Hong Kong (5-habis): Terpesona Kembang Api Victoria Harbour

Jumat 13-01-2023,09:30 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Doan Widhiandono

Inilah kado akhir tahun terbaik NATHANIA CHRISTIYANTO, chief designer Harian Disway, di Hong Kong. Turis sudah dibebaskan dari tes PCR dan antigen rutin. Dia pun bisa lebih leluasa menjelajah Kota Mutiara dari Timur itu.

 

DUNIA lebih cerah. Jumat pagi, 30 Desember, saya bangun dengan perasaan plong . Lega karena semalam baru tahu Hong Kong menghapus syarat tes PCR rutin bagi para turis.

 

Tentu saja ini membuat pagi kami terasa baru. Meski masih perlu mencolok hidung dengan alat antigen. Ya, Hong Kong tetap memberlakukan aturan antigen rutin.

 

Tak apa, toh hanya perlu tes sekali. Kami pun berkemas cepat. Ingin jalan-jalan lagi. Kali ini ke Central Market, destinasi pertama.

 

Kami penasaran dengan wajah barunya. Dulu, pasar itu terkenal dengan nama Wet Market alias pasar tradisional. Menjual berbagai macam hasil laut seperti aneka ikan segar. 


Kios-Kios makanan yang berjajar di Central Market, Hong Kong.-Nathania Christiyanto-Harian Disway-

 

Pemerintah Hong Kong mem- branding ulang sebagai pasar modern. Produk yang dijual sama sekali berbeda. Tak ada lagi ikan segar.

 

Bahkan lebih beragam. Lebih banyak produk kerajinan tangan seperti tas, bantal, atau pernik-pernik hiasan rumah. Kios-kiosnya didekorasi serupa pameran. Cantik sekali.

 

Saya kepincut dengan satu barang: casing ponsel. Beli di kios Handmadeship . Casing itu punya gambar unik, ilustrasi ikon-ikon Hong Kong.

 

Rasanya puas sekali memanjakan mata di pasar tiga lantai itu. Tapi, kami tak bisa berlama-lama. Satu jam masih terasa kurang. 

 

Destinasi selanjutnya juga bikin tak sabar: Tsim Tsa Tsui. Lokasinya terpisahkan semacam selat. Tak seberapa jauh. Hanya tujuh kilometer. Tetapi harus menggunakan kapal feri. 

 

Ke Hong Kong terasa kurang lengkap jika tak ke Tsim Tsa Tsui. Apalagi bagi anak muda. Ada surga kecil di sana: Harbour City, salah satu mal tersohor.

 

Harbour City adalah tempat barang-barang branded . Itu bisa dilihat dari outfit anak-anak muda yang main ke sana. Stylish. Inilah tempat yang paling asyik untuk cuci mata. Ha ha ha.

 

Kami mampir ngopi di Muji Cafe. Istirahat sebentar sambil memanjakan mata. Dan datanglah kabar gembira. Hong Kong membebaskan para turis dari tes antigen.


Makan malam bersama keluarga di Harbour Cruise-Bauhinia menjelang tahun baru 2023.-Nathania Christiyanto-Harian Disway-

 

Lengkap sudah kebahagiaan kami. Padahal, belum sempat mengunggah hasil tes antigen pagi tadi. Kami pun kembali ke flat dengan hati yang lebih semringah.

 

Itu kado terbaik di akhir tahun. Sabtu pagi, 31 Desember 2022, saya pun bangun dengan semangat meluap. Agenda sudah terjadwalkan dengan baik.

 

Kami betul-betul merasa normal. Tanpa tes PCR dan antigen. Terasa seperti di rumah sendiri.

 

Sarapan pagi di kawasan Sheung Wan. Kami menyantap ingkung burung dara dan babi bumbu kecap di salah satu restoran legendaris: Sun Yuen Hing Kee.

 

Energi harus terjaga. Sebab, ini hari yang paling dinanti untuk menyambut tahun baru. Barulah lanjut naik The Peak Tram. Semacam kereta monorel khusus menuju The Peak Hong Kong.

 

Model keretanya seperti Bernina di Eropa. Atau Panoramic yang baru diluncurkan di Indonesia. Penuh jendela kaca raksasa. Tentu saja bisa menikmati panorama sepanjang perjalanan.

 

Kami tiba di gedung itu saat senja hari. Cuaca juga mendukung. Tak berkabut sama sekali. Dari rooftop dengan ketinggian 551meter itu, kami bisa melihat wajah Hong Kong lebih nyata. Gemerlap lampu gedung-gedung tinggi yang tampak seperti kunang-kunang. 

 

Selalu wow meski sudah berulang kali ke tempat ini. Sayang, pengunjung tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Pun masih dipenuhi warga lokal.

 

Pukul 21.00 malam kami menuju Victoria Harbour. Menumpang kapal Bauhinia. Dari kapal itulah kami menghitung detik-detik pergantian tahun bersama dari jam digital yang menempel di gedung seberang.

 

Tepat pukul 00.00, puncak dari gedung-gedung yang berjajar itu pun serentak menyemburkan kembang api. Diiringi sorak sorai dan riuh tepuk tangan orang-orang. Kami sungguh merasa terberkati menyambut tahun baru dengan semangat baru.

 

Tak berhenti di situ. Esoknya, kebahagiaan itu kami lengkapi. Dengan menemui Encek Kong, 蒋金源 (Jiang Jinyuan) , adik kakek yang tinggal di Hong Kong. Juga istrinya, Encim Bo . 

 

Keduanya tinggal di Windsor, tak seberapa jauh dari Causeway Bay tempat kami menginap. Jadi hanya cukup jalan kaki. Kami makan bersama di restoran sekitar. Berbagi rasa setelah tiga tahun tak berjumpa. 

 

Dan Hong Kong, dengan segenap liku-liku kisahnya, sungguh membuat kami lebih mengerti cara memaknai bahagia.. (naskah ditulis oleh Mohamad Nur Khotib)

Kategori :