SURABAYA, HARIAN DISWAY- TERJADI lagi kekerasan terhadap jurnalis di Surabaya. Korbannya sebanyak lima orang. Mereka dianiaya di depan diskotek Ibiza, di Jalan Simpang Dukuh. Ketika itu, mereka akan meliput penyegelan diskotek tersebut.
Kelima jurnalis itu adalah Firman jurnalis Inews; Anggadia dari beritajatim.com, Rofik dari LensaIndonesia.com, Ali Fotografer Inews, dan Didik Fotografer LKBN Antara. Penyegelan dilakukan lantaran ada dugaan peredaran narkotika di dalamnya. Bermula dari penangkapan tersangka berinisial SL di kosannya di wilayah Dukuh Kupang, pada 8 Januari 2023. Tersangka itu mengaku, membeli barang haram tersebut di diskotek Ibiza. Saat pengembangan, dua hari kemudian, pelaku berinisial IK pun diamankan di salah satu apartemen di Kota Pahlawan. Dari penjelasan Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Daniel Marunduri, tersangka mengaku berjualan narkotika jenis ineks itu di diskotek Ibiza. Karena itulah, Satpol PP, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jatim, mendatangi diskotek tersebut. Mereka rencananya menyegel tempat hiburan malam itu. Mengetahui ada sidak tersebut, kelima jurnalis mendatangi lokasi hiburan malam itu di sebuah gedung di lantai lima. Tetapi, mereka tidak masuk diskotek. Mereka hanya duduk di warung depan gedung tersebut. Seorang pria datang dan minta kelima wartawan tadi bertemu Wahyu. Hanya saja, mereka menolak untuk naik. Mereka hanya berniat menunggu tiga organisasi perangkat daerah (OPD) tadi. "Kami rencana hanya mau doorstop. Mau menanyakan apa yang dilakukan di dalam," kata Rofik saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ketika visum. Tiba-tiba, seorang perempuan dengan perkataan menghina dan ditujukan kepada awak media. Semua perkataannya merendahkan kelima jurnalis tadi. Karena kondisi itu, mereka memutuskan untuk pindah tempat. Masuk ke lobi gedung itu. Rofik sempat kembali ke warung itu. Berniat mengajak Didik yang sejak awal tidak ikut pindah. Sesampainya Rofik di warung itu, perkataan menghina kembali dilontarkan perempuan tadi. Bahkan lebih kasar. Sampai mengeluarkan beberapa nama binatang. "Malah dia telepon suaminya. Membalikkan semua fakta yang terjadi. Malah dia bilang saya yang menghina dia," terangnya. Beberapa saat kemudian, sekelompok orang datang. Sekitar belasan orang. Namun, yang memukul Rofik hanya sekitar empat orang. "Mereka memukul wilayah kuping, pipi, lengan, sikut dan kaki. Mereka juga sempat mukul pakai kursi," jelasnya. Didik sempat mengeluarkan kameranya. Ia sempat mengabadikan beberapa momen. Hanya saja, beberapa orang langsung mengintimidasi Didik. Meminta agar memasukkan kameranya kembali. Bahkan, beberapa orang itu sempat menghadiahkan bogeman kepada Didik. Angga dan dua rekannya yang sedari tadi di lobi gedung tersebut langsung mendatangi keributan itu. Berniat melerai. Hanya saja, mereka juga mendapat intimidasi. Mereka semua memutuskan untuk pergi. Hanya saja, motor Angga dan Rofik ditahan oleh kelompok tersebut. Mereka pun, langsung mendatangi Polrestabes Surabaya. Melaporkan kejadian tersebut ke SPKT. "Laporan polisinya sudah keluar. Setelah itu, kami diminta polisi untuk visum. Kami langsung berangkat ke RS Bhayangkara," bebernya. Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana membenarkan kabar pelaporan tersebut. Mereka (lima wartawan) telah didampingi oleh Resmob. "Nah ini kan tadi mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes saya minta didampingi Resmob," ucapnya. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya Eben Heazer mengaku, telah berkomunikasi dengan para korban. AJI Surabaya siap mendukung dan mendampingi kelima jurnalis tersebut. "Prinsipnya, AJI menolak praktik-prantik segala intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis. Terlebih ketika sedang melakukan kegiatan jurnalistik. Pada dasarnya, jurnalis bekerja untuk memenuhi hak publik atas informasi," ucapnya. Hal serupa juga dikatakan oleh ketua Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Ade S Maulana. Menurut Ade, kekerasan pada lima awak media ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap pers. "Kami siap mendukung langkah rekan rekan melapor ke polisi. Kami juga ingin mengajak semua pihak tidak melakukan intimidasi terhadap pers. Kami juga bekerja atas nama undang undang," terang Ade. (*)Lima Wartawan Dihajar Petugas Keamanan Diskotek Ibiza
Sabtu 21-01-2023,12:07 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Noor Arief Prasetyo
Kategori :
Terkait
Rabu 29-10-2025,13:07 WIB
KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan Jurnalis, Polrestabes Dinilai Lalai dan Tak Profesional
Kamis 31-10-2024,17:20 WIB
Dewan Pers Meminta Agar Tidak Ada Kekerasan Pada Jurnalis Selama Proses Pilkada 2024
Minggu 22-01-2023,05:00 WIB
Dituding Main Keroyok Wartawan Surabaya, Pemuda Pancasila Beber Kronologi Berbeda
Sabtu 21-01-2023,12:07 WIB
Lima Wartawan Dihajar Petugas Keamanan Diskotek Ibiza
Terpopuler
Sabtu 15-11-2025,06:29 WIB
Rating Pemain Jerman Usai Kalahkan Luksemburg 0-2: Nick Woltemade Impresif, Semua Lini Solid
Sabtu 15-11-2025,05:22 WIB
Luksemburg vs Jerman 0-2, Brace Nick Woltemade Belum Bikin Der Panzer Aman
Sabtu 15-11-2025,06:51 WIB
Rating Pemain Belanda Pasca Seri 1-1 Kontra Polandia, Yang Bagus Cuma Van Dijk-Depay!
Sabtu 15-11-2025,09:41 WIB
Daftar Pemenang KGMA 2025 Hari Pertama, ATEEZ dan BOYNEXTDOOR Sabet Daesang!
Terkini
Minggu 16-11-2025,01:37 WIB
6 Cara Merayakan Tahun Baru 2026 agar Lebih Berkesan dan Bermakna
Minggu 16-11-2025,01:29 WIB
5 Tempat Wisata Paling Instagrammable di Surabaya!
Minggu 16-11-2025,01:03 WIB
Gelar Pasar Rakyat Setu Legi pada HUT ke-10, KCBI Pertahankan Konsistensi Penggunaan Wastra
Sabtu 15-11-2025,23:39 WIB
Putusan MK dan Batas Polisi: Pilih Seragam Bhayangkara atau Jabatan Sipil
Sabtu 15-11-2025,23:23 WIB