Dituding Main Keroyok Wartawan Surabaya, Pemuda Pancasila Beber Kronologi Berbeda

Minggu 22-01-2023,05:00 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- KASUS empat jurnalis yakni, Rofik (lensaindonesia.com), Anggadia (beritajatim.com), Firman (inews), dan Didik (LKBN Antara) yang mengalami penganiayaan dan intimidasi dari belasan orang, terus bergulir. Aksi itu dialami mereka saat akan meliput penutupan Diskotek Ibiza, di Jalan Simpang Dukuh, Surabaya, pada Jumat, 20 Januari 2023. Kasusnya sedang dalam penanganan Polrestabes Surabaya.


Dari kiri: Firman, Rofik, Didik, dan Anggadia (belakang), empat jurnalis yang mengalami kekerasan saat meliput.-istimewa-

Sempat terjadi cekcok antara Rofik dengan seorang perempuan yang meminta mereka untuk masuk ke diskotik yang berada di lantai 5 Gedung Andika Plaza. Namun permintaan tersebut ditolak. Sampai 3 kali.

BACA JUGA:Lima Wartawan Dihajar Petugas Keamanan Diskotek Ibiza

“Saat itu kami berniat untuk wawancara door stop. Kami menunggu Satpol PP Pemprov Jatim dan DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu),” ungkap Rofik.

Tiba-tiba belasan pria tak dikenal mendatangi Rofik. Mereka melayangkan bogem mentah padanya. Rofik juga mengaku sempat dilempar dengan kursi serta ditendang bagian paha dan betis. Selain Rofik, Didik juga ditendang bagian kaki kanan. Tangan kanannya dikepruk helm. Para preman itu juga mengintimidasi Anggadia dan Firman.

Usai mengalami pengeroyokan, mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut. Mereka menuju SPKT Polrestabes Surabaya, guna membuat laporan. Sekitar pukul 19.00 WIB, dikawal anggota Resmob dan Polsek Genteng Angga dan Rofik mengambil kendaraan R2 nya di jalan Simpang Dukuh.

Laporan keempat jurnalis itu terdaftar dengan nomor LP/B/89/I/2023/SPKT/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur, pada Jumat Tanggal 20 Januari 2023. Keempatnya juga sudah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit Resmob Polrestabes Surabaya, pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Keterangan Rofik, dari beberapa pengeroyoknya, dia sempat mengenali satu orang sebagai anggota Pemuda Pancasila. “Dulu dia dikenalkan saya oleh seseorang dan diakui sebagai anggota PP,” terang Rofik kepada Harian Disway, semalam.

Menanggapi hal tersebut, Pemuda Pancasila Surabaya, membantah belasan preman tersebut anggotanya. “Di zaman seperti sekarang sudah bukan eranya lagi main kekerasan. Maka saya dukung upaya teman-teman wartawan untuk mencari keadilan. Begitu juga kepolisian untuk menangkap para pelaku,” papar Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Baso Juherman pada rilis yang diterima harian disway.

PP juga kronologi yang berbeda. Versi mereka yang dihimpun dari beberapa pengunjung warung, pemukulan dipicu umpatan dan makian kasar sang wartawan lebih dulu kepada perempuan itu.

Melihat istrinya direndahkan, suami perempuan itu tak terima dan mendatangi sang jurnalis. Cekcok pun terjadi antara Rofiq dengan pria tersebut. Suasana memanas. aksi pemukulan pun terjadi.

Bukan hanya itu. Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, tidak ada motor wartawan yang ditahan oleh para pelaku. Ini berbeda dengan keterangan wartawan korban pemukulan yang menyatakan ada dua motor jurnalis sempat ditahan. (*)

 

Kategori :