NAPOLI, HARIAN DISWAY - Peluang Napoli juara Serie A Italia begitu besar. Mereka mengumpulkan 53 poin. Terpaut 13 poin dari Inter Milan di posisi kedua. Namun peluang juara itu bisa rusak jika mereka terbukti melakukan pelanggaran seperti Juventus.
Juve mendapat pengurangan 15 poin sehingga posisi di klasemen turun ke peringkat 13. Napoli dikabarkan jadi bidikan investigasi berikutnya atas masalah yang sama: Pemalsuan nilai transfer dan pembukuan finansial untuk mengakali aturan Financial Fair Play (FFP).
Dokumen terkait dengan transfer, termasuk kesepakatan transfer Osimhen pada 2020 ikut disita untuk penyidikan.
Dilansir dari La Repubblica, keuntungan Napoli sebesar Rp 20 juta Euro dianggap fiktif.
BACA JUGA:KONI Kota Pasuruan Gandeng Kejaksaan untuk Pengawasan Dana Hibah
BACA JUGA:Kejari Kota Pasuruan Minta Waktu Pelajari Penyimpangan DBHCHT Kota Pasuruan
Klasemen Serie A 2 Februari 2023-Google-
Harga jual transfer pemain dianggap tak wajar. Misalkan penjualan empat pemain ke Lille. Nilai yang dilaporkan mencapai 72 juta Euro atau setara Rp 1,17 triliun. Itu masih ditambah bonus 10 juta Euro dan 20 juta untuk pertukaran empat pemain itu.
Keempat pemain tersebut adalah penjaga gawang Orestis Karnezis yang hanya membuat satu penampilan untuk Lille dan tiga pemain muda dari akademi Napoli, ketiga pemain muda itu langsung dipinjamkan ke tim divisi bawah dan kemudian kontraknya diputus.
Kiper Yunani Orestis Karnezis yang berusia 35 tahun pada saat kesepakatan, dihargai sekitar 20 juta euro bersama pemain muda Claudio Manzi, Luigi Liguori dan Ciro Palmieri. Faktor inilah yang dianggap memicu persepsi negatif. Apalagi semua pemain itu telah meninggalkan Lille.
Secara logika, keempat pemain tersebut masing-masing dihargai 5 juta euro. Apakah benar nilai jual Karnezis di usia 35 tahun semahal itu?
Atau harga pemain hasil dari akademi bisa sampai semahal itu? Inilah yang akan diselidiki FIGC secara hati-hati.
BACA JUGA:Zulkifli Hasan Soal Penghentian Izin Kripto: Banyak yang Marah ke Saya