SURABAYA, HARIAN DISWAY - Santapan itu memang spesial: lontong cap go meh. Penganan yang biasanya memang muncul pada perayaan Cap Go Meh, hari kelima belas setelah tahun baru Imlek.
Lontong cap go meh itu memang Indonesia banget. Atau bahkan, Jawa banget. Ialah simbol asimilasi cita rasa warga Tionghoa dan Nusantara. Dan makanan itulah yang disuguhkan untuk para tamu dalam Open House Tjap Go Meh di Harian Disway , Rabu, 8 Februari 2023. Secara keseluruhan, perayaan itu pun bentuk asimilasi. Perpaduan budaya dari berbagai kalangan. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf MA yang berpakaian loreng hijau disambut aksi barongsai dari Ksatria Lion & Dance Troupe. Di tengah-tengah para tamu, jenderal berbintang dua itu juga melantunkan tiga lagu mandarin yang semuanya pernah dilantunkan Teresa Teng (Deng Lijun) sekitar tiga dekade silam. Anggota komunitas Senam Dahlan Iskan juga menghangatkan suasana. Mereka berkebaya merah dan berkain batik. Tetapi tetap bisa bergoyang rancak.Mayjen TNI Farid Makruf berpidato didampingi, dari kiri, Dahlan Iskan (founder Harian Disway), Paulus Welly Affandi (pengusaha Surabaya), Teguh Kinarto (owner PJM Group), dan Toni Liono (Duta Tai Chi).-Boy Slamet-Harian Disway- Keragaman budaya itulah yang mendapat apresiasi dari Farid. ’’Mari kita bergembira dengan perayaan ini karena ini adalah acara budaya yang bisa kita kembangkan untuk mempersatukan budaya bangsa yang sangat beragam. Berbeda untuk bersama menjadi kekuatan,’’ tuturnya. Hingga matahari tergelincir ke barat, kehangatan itu masih terasa. Para tamu masih berjoget di bawah lentera-lentera merah. Sungguh, pemandangan khas yang bikin kangen… (Doan Widhiandono)
ALUNAN SUARA Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf MA. Ia menyanyi bersama Jenny Widjaja, owner Sagolicious.-Boy Slamet-Harian Disway-