Jawa Timur Siap Songsong Tren Industri Halal

Senin 13-02-2023,06:24 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Doan Widhiandono

INDUSTRI halal akan menjadi trend dunia. Diperkirakan, di Asia Pasific potensi kebutuhan terhadap produk halal di 2030 mendatang mencapai 62 persen. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah melirik itu sejak lama.

 

Itulah alasan Pemprov Jatim membangun kawasan industri halal. Yang dipilih jadi lokasi adalah Sidoarjo. Tepatnya di Kawasan Industri Safe ‘n’ Lock di lingkar timur Sidoarjo.

 

Sentra industri itu bernama Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS). Sudah beroperasi sejak 2021. Tempat itu dikhususkan sebagai sarana produksi dan penyimpanan produk-produk halal. Artinya, integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat. 

 

BACA JUGA:Harmoni Khofifah-Emil

 

Di tempat tersebut terdapat 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas. Misalnya, kantor manajemen halal dan masjid. “Investasi pembangunannya adalah Rp 150 miliar,” kata Kepala Biro Perekonomian Jatim Budi Raharjo, Minggu, 12 Februari 2023.

 

Minat terhadap sarana tersebut juga terus tumbuh. Setidaknya ada 39 tenant yang mengisi. Mereka adalah industri makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi.

 

Peningkatan produk halal di Jatim pun meningkat begitu signifikan. Sertifikat halal yang diterbitkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) hingga Januari 2023 pun mencapai 34.690 lembar. Sebanyak 95,85 persen merupakan produk makanan minuman. Dari jumlah tersebut, 94,16 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro. Sisanya merupakan usaha kecil, menengah, dan besar. 

 

Khofifah menambahkan, kawasan serupa akan dibangun di beberapa daerah. Misalnya yang sedang dibangun di Gresik. Targetnya, kawasan itu akan menjadi support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.

 

“Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal,” ujar Khofifah.

 

Kementerian Perindustrian RI juga sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) yang menyatakan bahwa HIPS di Sidoarjo sudah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal. Surat itu dikeluarkan pada 22 Oktober 2020.

 

HIPS juga menarik investasi Amin Bio Group dari Tiongkok. Investasi itu untuk kemitraan pembangunan pabrik gelatin halal di Sidoarjo. Juga sebagai penguatan branding produk halal.

 

Khofifah juga menguatkan One Pesantren-One Product (OPOP). Dia menargetkan akan ada seribu produk dari pesantren di Jatim pada 2024.

 

“Tahun ini, Insya Allah, sudah ada 1.000 produk. Ada pesantren yang mengeluarkan tiga produk juga. Seluruhnya sudah terverifikasi oleh rumah kurasi,’’ ungkap Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Untuk memenuhi permintaan yang sangat banyak, Pemprov Jatim telah membuat communal branding . 

 

“ Communal branding ini sangat luar biasa. Ada kopi Wonosalam, kopi Bondowoso, dan kopi Madiun. Itu sudah satu brand . Beberapa waktu lalu sudah dikirim ke Rusia. Saya, beberapa waktu lalu, melepaskan pengiriman ke Malaysia,” kisah Khofifah. (Michael Fredy Yacob)

Kategori :