KYATMAJA Lookman adalah gambaran dari orang yang dikatakan oleh pepatah yang berasal dari karya sastrawan era dinasti Yuan Jia Zhongming 贾仲名 (1343-1422), "事不宜迟" (shì bù yí chí): tanggap menangkap peluang, tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Bayangkan, di tengah kesibukannya sebagai direktur utama PT Lookman Djaja Logistics, ia bersama istrinya, Ira Margaritha Sugianto, masih menyempatkan diri untuk menempuh pendidikan doktoral. Padahal, setiap harinya mereka harus mengelola ratusan truk dan sopir di perusahaannya yang berdiri sejak 1985.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Penulis Buku Tionghoa Alex Cheung: Yin Shui Si Yuan
Semua bermula dari pandemi COVID-19. Para pengusaha, terlebih yang bergerak di bidang logistik seperti Kyatmaja, mesti memutar keras otaknya lantaran bisnis yang melesu tak kira-kira.
Namun, Kyatmaja berkeyakinan, di balik krisis pastilah terbentang pula peluang. Persis filosofi implisit yang terkandung dalam bahasa Mandarinnya krisis, 危机 (wēijī), yang terdiri dari dua unsur kata. Yaitu, "危" (wēi) yang berarti mara bahaya; dan "机" (jī) yang artinya kesempatan.
Makanya, saat penyakit akibat virus corona itu melanda dunia, Kyatmaja memantapkan diri untuk melanjutkan S-3 –sebab perkuliahannya fleksibel bisa dilangsungkan online di mana saja.
"Saya sampaikan ke Bu Ira, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Kuliahnya bisa bareng. Apalagi, kita memang perlu meng-upgrade skill yang kita miliki agar bisnis kita bisa bertahan menghadapi pandemi maupun pasca-pandemi," kenang Kyatmaja yang punya nama Tionghoa Lu Tju Tjiek.
Dari situlah, Kyatmaja kemudian mengambil disertasi tentang ‘'Kemampuan Berinovasi Perusahaan Truk’'. Sedangkan Ira, memfokuskan kajiannya terkait ‘Manajemen Bisnis untuk Bertahan Menghadapi Pandemi’.
Hasil tak mengkhianati usaha. Kyatmaja dan Ira lulus bersama-sama. Bisnis mereka pun terus berkembang dengan strategi-strategi baru yang dihasilkan dari keseriusan sekaligus kedalaman studi keduanya. (*)