HUWARA, HARIAN DISWAY - Israel telah menggelar 300 aksi perusakan di daerah Nablus, Huwara di Tepi Barat. Semua demi memperluas kawasan perumahan mereka.
Al-Jazeera mengabarkan, sekitar 30 rumah dan 100 mobil hangus terbakar akibat aksi pengembang Israel.
Aksi perusakan termasuk penembakan dan pembakaran di desa-desa sekitaran Nablus, Huwara.
Imbas dari aksi pembakaran ini setidaknya memakan korban 95 orang yang harus dirawat akibat menghisap gas berbahaya.
Palang Merah Palestina melaporkan sebanyak 390 warga Palestina terluka akibat aksi perusakan yang dilancarkan di desa-desa di Huwara, Zaatara, Burin, dan Asira al-Qibliya.
Korban rata-rata mengalami luka akibat gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel juga menghisap asap berbahaya dari bangunan yang terbakar. Mereka juga melaporkan, tiga ambulans yang membawa korban juga diserang.
Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tercatat satu orang tewas akibat tembakan pemukim Israel di Zatara, selatan Huwara. Mereka juga mencatat dua orang lainnya terluka akibat tembakan, sementara satu lainnya ditikam.
Seorang penduduk Huwara yang menjadi saksi mata aksi rusuh pemukim Israel, Saddam Omar mengatakan kerusuhan tersebut sangat kejam.
"Kemarin, kami menyaksikan aksi kejahatan pemukim Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkapnya.
Omar menambahkan, para pemukim tersebut membakar seluruh bangunan termasuk toko, pasar, rumah warga, mobil, dan lain-lain.
Menanggapi kerusuhan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim tidak ikut campur dalam kerusuhan di Tepi Barat ini. Mereka bahkan mengecam aksi serangan yang dilakukan pemukim Israel tersebut.
Kendati demikian, kerusuhan masih berlanjut hingga Senin, 27 Februari 2023 lalu sehingga pihak IDF mengerahkan sebanyak tiga batalion pasukan tambahan ke Tepi Barat serta menutup jalur utama di Selatan Nablus. (Radinka Daynara)