JOGJAKARTA, HARIAN DISWAY - Gara-gara kelakuan Mario Dandy Satrio, keluarga pejabat negara yang sering pamer kekayaan tiarap massal.
Sosiolog UGM Dr. Andreas Budi Widyanta mengungkapkan bahwa kasus penganiayaan terhadap putra salah satu pengurus GP Ansor: Cristalino David Ozora mengungkap satu fenomena gunung es: Gaya hidup mewah pejabat kita.
Mario merupakan putra Rafael Alun Trisambodo. Gara-gara kelakuan anaknya, Rafael dicopot dari jabatan Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II.
Andreas menilai gaya hidup mewah yang sering dipamerkan pejabat publik atau anggota keluarganya sudah jadi rahasia umum.
Mario Dandy Satrio yang kini mendekam di penjara akibat ulahnya menganiaya David atau Crystalino David Ozora-Facebook-
BACA JUGA:Kasus Mario Bikin Bapaknya Diperiksa KPK
BACA JUGA:Mario vs David, Hilangnya Sikap Kesatria
Setelah pegawai pajak jadi sorotan, kini Be Cukai juga kena sorot.
“Ini seperti fenomena gunung es, yang kelihatan baru puncaknya saja sementara di bawah lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar,” kata Andreas dalam keterangan tertulis di ugm.ac.id, Senin, 27 Februari 2023.
Dalam aspek sosiologi, ada kecenderungan bagi seseorang untuk mengedepankan aspek-aspek materialisme sebagai penanda seseorang memiliki gaya hidup lebih dari yang lain. Media sosial membuat kian terlihat jelas.
Dengan begitu penumpukan basis material menjadi bagian dari eksistensi seseorang untuk menunjukkan kepada dunia akan kelas sosial elite berbeda dengan kebanyakan orang.
mobil Rubicon berwarna hitam yang dipakai Mario saat menganiaya korban-twitter/@GunRomli-
Kata Andreas, tidak sedikit yang akhirnya masuk ke perangkap besar liberalisasi ekonomi, konsumerisme, dan gaya hidup elite.
“Gaya hidup semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan, ada begitu banyak orang yang sumber keuangan negara akan dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup seperti itu. Apalagi itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” lanjut dosen Departemen Sosiologi FISIPOL UGM itu
Katanya, semua itu terjadi karena praktik gaya hidup yang kompetitif untuk mengejar kelas elite. Publik marah karena pejabat dan keluarganya yang sering pamer kekayaan mengemas dan mengglorifikasi status mereka di medsos.