HARIAN DISWAY - Dibuka dengan adegan sederhana dari langit kelabu. Menyalakan lampu kemudian menunggu. Terkesan remeh dan penuh misteri. Entah kisah apa yang akan dibawa film "Kembang Api".
Kemudian beberapa anggota kelompok sebuah proyek kembang api satu per satu masuk ke dalam gudang sempit yang penuh tanda tanya. Herwin Novianto, sutradara, berhasil mengadaptasi film 3ft & Souls dari Jepang itu dengan baik. Topiknya dekat bagi masyarakat di Indonesia. Pembuatan lapisan dalam cerita berhasil dikupas secara tepat dan tidak terburu-buru. Time loop di sini hanya menjadi alat bagi karakter Fahmi langit kelabu, Raga anggrek hitam, Dini tengkorak putih, dan Anggun untuk lebih merefleksikan diri terhadap masalah yang mereka hadapi. Dibuat dekat dan hangat, cerita ini begitu melekat bagi siapa saja yang menonton "Kembang Api". Bunuh diri menjadi alasan utama yang melandasi bagaimana bola kembang api tercipta. BACA JUGA: Resensi Film Who Am I (2014): Bjorka dari Jerman Guyonan getir tentang kematian juga masih jarang digunakan dan diangkat ke dalam film Indonesia. Komedi berbasis ironi sangat segar bagi para penonton seperti makan croissant diantara kue lemper dan ketan. Kita sebagai penonton diajak masuk ke dalam pembicaraan mereka menjadi teman yang hanya bisa tertawa tanpa berpendapat apa-apa. Bak orang tanpa empati penonton di tempatkan sebagai teman yang tertawa di atas penderitaan kawan sendiri. Namun, masuk ke dalam pertengahan film, kita seperti dibuat bersalah karena masalah yang mereka hadapi ternyata cukup kompleks. Dibalut dengan sinematografi berkelas dan pewarnaan yang memukau, mampu meningkatkan performa dari film ini. Dengan banyak menggunakan teknik medium shoot penonton dibawa lebih dekat pada karakternya. Hijau, cokelat, dan biru menjadi warna dasar dari kembang api. Penggunaan warna tersebut memiliki arti ironi dan dingin makin meningkatkan intensitas suasana dalam film. Belum lagi ditunjang dengan komposisi musik membuat adegan kilas balik dari Fahmi, Raga, Dini, dan Anggun yang terasa begitu mendalam. Rasanya, "Kembang Api' menjadi pembuka jalan bagi film dengan kualitas bagus pada triwulan pertama tahun 2023 ini. Semoga dengan film ini, industri film Indonesia akan semakin banyak memiliki referensi yang luas dan tidak terpaut dengan satu genre. (Dave Yehosua Tiranda Bongga)"Kembang Api", Film Adaptasi 3ft & Soul; Ironi yang Membuat Penonton Merasa Bersalah
Selasa 14-03-2023,09:29 WIB
Reporter : Deve Yehosua Tiranda Bongga
Editor : Heti Palestina Yunani
Kategori :
Terkait
Kamis 13-11-2025,07:35 WIB
7 Pemain Tak Kenal Maka Taaruf, Saksia Chadwick Adu Akting dengan Fadi Alaydrus
Rabu 12-11-2025,19:46 WIB
Sinopsis Tak Kenal Maka Taaruf, Drama Religi yang Dibintangi Saskia Chadwick dan Fadi Alaydrus
Rabu 12-11-2025,11:34 WIB
4 Pemeran Film Dopamin, Angga Yunanda-Shenina Cinnamon Jadi Pasutri dengan Tekanan Ekonomi
Rabu 12-11-2025,09:35 WIB
Sinopsis Film Dopamin, Angga Yunanda-Shenina Cinnamon Dapat Sekoper Uang Misterius
Selasa 11-11-2025,16:00 WIB
6 Pemeran Film Sampai Titik Terakhirmu, Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh Hidupkan Kisah Sedih Seleb TikTok
Terpopuler
Minggu 16-11-2025,11:28 WIB
Hasil Voting Rizky Ridho di FIFA Puskas Award 2025, Sementara Teratas Ungguli Lamine Yamal dan Declan Rice!
Sabtu 15-11-2025,17:44 WIB
7 Pantai di Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga
Sabtu 15-11-2025,22:01 WIB
Pejudi Online Pembunuh Istri Pegawai Pajak di Manokwari: Merencanakan Dua Hari
Sabtu 15-11-2025,19:49 WIB
ASN TNI-AD Bunuh Anggota Polisi di Kendari
Terkini
Minggu 16-11-2025,14:42 WIB
Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana Masuk Tim Pembela Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi
Minggu 16-11-2025,14:29 WIB
Tips Menjaga Imunitas saat Musim Hujan dengan Vitamin dan Nutrisi Tepat
Minggu 16-11-2025,14:23 WIB
Musim Hujan? Ini 10 Kebiasaan yang Harus Dihindari
Minggu 16-11-2025,14:00 WIB
Jadi Doyan! Maher Zain dan Harris J Makan Rawon sebelum Konser di Surabaya
Minggu 16-11-2025,14:00 WIB