JAKARTA, HARIAN DISWAY - Jika Anda sudah mulai jenuh dengan derasnya aliran konten video hiburan di TikTok, kini platform asal Tiongkok itu meluncurkan laman khusus konten edukasi, khususnya di bidang sains dan teknologi: Science, Technology, Engineering, Math (STEM).
Laman feed 'STEM' hanya akan menampilkan video edukasi saja, akan muncul di samping feed 'following' dan feed 'for you' memudahkan pengguna yang menyukai konten edukatif ketika menjelajah di aplikasi TikTok.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan konten hiburan yang dahulunya masih tercampur dengan konten edukasi. Pasalnya, TikTok bekerjasama dengan kurator Common Sense Network untuk melakukan kurasi video dengan mempelajari konten bersifat edukatif dan memastikan video relevan dengan feed 'STEM'.
Tidak hanya itu, TikTok juga menggandeng lembaga pemeriksa fakta Poynter untuk memeriksa akurasi konten. Pasalnya, tidak semua konten sain dan teknologi bisa masuk ke feed 'STEM' mengingat akan ada syarat yang harus dipenuhi seperti lolos kurasi standar yang sudah ditentukan.
BACA JUGA:Mirip MacOS, Begini Bocoran Tampilan Windows 12
BACA JUGA:Segini Harga Twitter Blue, Cara Langganan dan Keuntungan yang Didapat
Hal tersebut sebagai upaya pencegahan meluasnya misinformasi terutama sejak awal pandemi COVID-19 banyak bermunculan video bernada sumbang soal kesehatan. Dalam kebijakan TikTok sendiri, mereka sudah memblokir konten yang keliru soal COVID-19 dan vaksin.
Dirancangnya feed 'STEM' ini disinyalir karena sebuah riset yang menunjukkan generasi Z atau Gen-Z mulai meninggalkan penggunaan mesin pencarian seperti Google untuk mencari informasi. Mereka lebih cenderung menggunakan TikTok sebagai sumber pencarian.
Tidak mengherankan, melihat konten video berbau hiburan jauh lebih digemari karena lebih mudah dicerna ketimbang mencari informasi berupa teks panjang lewat mesin pencarian.
Sebuah kenyataan bahwa TikTok bukan sekadar media sosial, namun telah berkembang lebih jauh. Bisa jadi, dengan adanya feed 'STEM' ini para pelajar tidak perlu repot-repot membaca buku pelajaran yang begitu berat dan membosankan. Kita lihat saja nanti perkembangannya. (Radinka Daynara)