SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kehadiran ulama-ulama besar di Masjid Daarut Taubah di kompleks Perumahan The Gayungsari, Surabaya, sudah jadi hal rutin. Yang mungkin berbeda adalah keberadaan satu unit ambulan yang melengkapi. Jelang Ramadan, masjid ini sudah siap berbagai agenda.
Perumahan The Gayungsari yang terletak di Gayungan, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya merupakan perumahan elit. Gerbang masuknya cukup besar dengan hiasan dekorasi berwarna abu-abu dan dijaga petugas keamanan. Di dalam perumahan tersebut terdapat Masjid Daarut Taubah. Jaraknya sekitar 200 meter dari kediaman Saifullah Yusuf, Wali Kota Pasuruan.
Menuju ke Daarut Taubah cukup mudah. Cuma, pengunjung yang bukan warga perumahan wajib diminta menitipkan kartu identitas kepada petugas keamanan. Dari pintu gerbang perumahan, arahkan ke ke utara. Lanjut belok ke kanan.
Tampaklah masjid yang terletak di bagian ujung selatan Perumahan The Gayungsari. Di sebelahnya terdapat instalasi-instalasi parabola berukuran besar.
”Rumah Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf, Red), sekitar tiga rumah dari sini,” ujar Muhammad Ilham, takmir Masjid Daarut Taubah, sembari menunjuk sisi utara. Tak heran jika Gus Ipul selalu memanfaatkan masjid itu untuk melaksanakan ibadah salat di sana. Terutama bila ia sedang berada di Surabaya.
Muhammad Ilham, takmir Masjid Daarut Taubah di depan ambulan yang diperuntukkan bagi warga perumahan-Syahrul Rozak-Harian Disway
Dalam kompleks elit itu, Daarut Taubah berada di sudut selatan. Bangunannya didesain sebagai tempat ibadah yang nyaman. Di depan masjid itu terdapat areal taman yang memanjang dengan gazebo di bagian kanan. Bagi para jamaah yang ingin bersantai setelah salat, selain di halaman masjid, gazebo itu bisa menjadi pilihan tepat.
Sedangkan di bagian dalam, ruang ibadah cukup luas. Berhias dengan rak-rak berisi bacaan-bacaan tentang agama Islam. Cukup artistik yang memberi kenyamanan untuk beribadah serta belajar agama.
Di halaman masjid itu terdapat teduhan berupa kanopi dengan beduk di sisi kiri. Di bawah kanopi tersebut terdapat sebuah unit ambulan berwarna merah-putih. Fasilitas itu untuk warga perumahan.
Siapa saja yang membutuhkan bantuan medis, atau sarana pengantaran ke rumah sakit terdekat, dapat memanfaatkan ambulan itu. Tanpa dipungut biaya alias gratis. ”Biasanya warga kontak saya karena saya yang pegang kuncinya,” ungkapnya.
Tak hanya ambulan. Pengurus menyiapkan fasilitas seperti keranda jenazah serta tenda untuk warga. ”Bila ada warga yang meninggal dunia, tenda dapat dipinjam dan dipasang di rumah duka,” terang pria 25 tahun itu. Fasilitas itu gratis.
Halaman Masjid Daarut Taubah. Di masjid tersebut terdapat kegiatan pengajian rutin-Syahrul Rozak-Harian Disway
Jelang Ramadan, pengurus menyiapkan berbagai agenda kegiatan. Menyediakan takjil berupa minuman dan nasi kotak menjelang berbuka. Sedangkan sepuluh hari terakhir sebelum Idulfitri, ada Itikaf dan sahur.
Setiap satu minggu dua kali terdapat pengajian rutin tentang Fikih yang digelar pada hari Selasa dan Jumat setelah salat Subuh. ”Pemberi materi hari Selasa, Ustaz Ahmad Muzzaki, imam Masjid Al Akbar Surabaya. Hari Jumatnya diampu Ustaz Masrur. Biasanya habis mengimami langsung memberi materi pengajian," ujarnya.
Dua minggu sekali setiap hari Selasa, pukul 6.30 pagi, terdapat materi pengajian Fikih yang diampu oleh Ustaz Taufik AB. Sedangkan dua minggu sekali setiap hari Kamis pukul 19.30, juga diselenggarakan kajian Fikih yang menghadirkan ustaz dari luar.
Dua di antaranya adalah Ustaz Robihun Ahmad dan Ustaz Mifbahul Munir. ”TPQ yang rutin Senin sampai Jumat. Diasuh oleh Ustaz Syafiq. Juga tiap hari Jumat kami membuat acara Jumat Berkah. Membagi-bagikan nasi kotak dan minuman dingin,” ungkap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Akbar, Surabaya itu.
Masjid dalam perumahan tersebut kerap mengundang ulama-ulama besar. Salah satunya adalah KH Anwar Zahid-Syahrul Rozak-Harian Disway
Saat Iduladha, mengingat warga sekitar berasal dari kalangan menengah ke atas, Masjid Daarut Taubah menyembelih kambing dan sapi. Masing-masing kurang lebih 20 ekor. ”Selalu 15 ekor ke atas. Kadang 18 ekor. Seperti tahun kemarin. Kadang-kadang bisa lebih dari 20 ekor,” ujarnya.