Kalapas Porong Bantah Tuduhan Peredaran Narkoba oleh GNN Jatim

Jumat 21-04-2023,12:47 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Taufiqur Rahman

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Ada isu peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya, di Porong-Sidoarjo.

 

Hal tersebut memantik puluhan aktivis Garda Nasional Anti Narkoba (GNN) Garda Wilayah Jawa Timur, untuk melakukan aksi simbolik di sekitar Lapas, Selasa siang, 18 April 2023 lalu.

 

Para aktivis membentangkan berbagai macam spanduk bertuliskan "Lapas Porong Sarang Narkoba dan Pungli, Copot Kalapas", "Pak Jokowi Narkoba dan Pungli Harus Dibasmi", "Kalapas Jangan Jadi Pagar Makan Tanaman", "Pak Kakanwil Kalapas Nakal Harus Dicekal", "Gara-Gara Narkoba Rumah Hilang Istri Melayang", dan "Kasie Trantib Tidak Tertib".

 

 

Melalui rilis yang diterima Harian Disway, Kamis, 20 April 2023, koordinator aksi Mochamad Ridwan S.A.P. mengatakan, demonstrasi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap pihak Lapas Porong. Ia menilai, pihak Lapas terkesan 'tutup mata' terhadap adanya aktivitas peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.

 

Hari ini melakukan aksi simbolik sebagai wujud perlawanan terhadap peredaran serta penyalahgunaan Narkoba di kalangan Napi (narapidana) di Lapas Porong.

 

"Kami harap APH (aparat penegak hukum) di luar sana mendengar suara kami ini agar masalah ini diusut tuntas, termasuk bila ditemukan ada keterlibatan orang petugas Lapas," tegasnya.

 

Ridwan mengungkapkan, bahwa GNN Garda Wilayah Jatim sejak pertengahan tahun 2022 lalu telah melakukan investigasi mengenai adanya peredaran Narkoba di Lapas Porong.

 

GNN melakukan wawancara terhadap para mantan Napi yang telah bebas.

 

Hasilnya, sejumlah temuan mengejutkan memperkuat dugaan adanya peredaran narkoba yang masif di Lapas yang dibawahi oleh Kementerian Hukum dan HAM ini.

 

"Investigasi mendalam yang kami lakukan di dalam Lapas Kelas I Surabaya di Porong mengindikasikan itu (adanya peredaran Narkoba). Menurut informasi valid dari informan kami yaitu beberapa mantan Napi yang telah bebas mengatakan Lapas Porong mempunyai alat screening yang canggih. Dan setiap ada barang yang masuk diperiksa secara ketat oleh petugas Sipir,” papar Ridwan.

 

Maka tidak heran jika petugas dengan mudah menggagalkan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas. Yang mengherankan kata Ridwan, meski demikian peredaran narkoba di dalam masih masif. 

 

Ridwan mengklaim, investigasi itu dilengkapi dengan foto-foto warga binaan yang tengah asik menggunakan sabu di dalam sel.

 

Dengan peredaran narkoba yang begitu bebas, tentu saja di dalam ada pengedarnya. Seiring dengan itu, perputaran uang Narkoba juga diduga sangat besar di dalam Lapas.

 

"Ini kecolongan atau sengaja dibiarkan masuk? Nah menurut informasi yang kami terima memang Narkoba tersebut bisa masuk ke dalam. Hal ini dibuktikan dengan adanya foto-foto warga binaan yang sedang mengkonsumsi Narkoba jenis sabu di dalam selnya," katanya.

 

GNN Garda Wilayah Jawa Timur berharap pada pemerintah khususnya Kementerian Hukum dan HAM, aparat penegak hukum (kepolisian dan kejaksaan) bisa mengusut tuntas masalah ini.

 

"KemenkumHAM, kepolisian mengusut masalah ini. Apalagi pemberantasan kejahatan Narkoba ini mendapatkan atensi penuh dan luar biasa dari Presiden Joko Widodo," pungkasnya.

 

Saat dikonfirmasi Harian Disway, Kalapas Porong Jalu Yuswa Panjang membantah adanya peredaran Narkoba seperti yang disuarakan GNN Jatim. Pihaknya kata Yuswa, selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan para stakeholder dalam memberantas peredaran Narkoba di dalam Lapas.

 

"Kami ingin sampaikan, bahwa kami selalu bekerja sama dengan stakeholder untuk pemberantasan Narkoba seperti BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi), BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten, Polri maupun TNI. Dan kami masuk kategori Lapas Bersinar berdasarkan penilaian dan penghargaan dari BNNP, demikian," katanya saat dihubungi melalui pesan whatsapp .

 

Disinggung apakah akan memperketat ataupun melakukan razia di Lapas, pasca demo dari GNN Garda Wilayah Jatim, Yuswa menegaskan selama ini pihaknya telah secara rutin melakukan penggeledahan di dalam sel Napi.

"Kalau penggeledahan terus kita laksanakan rutin dan insidentil tanpa harus didemo, dan pastinya dalam rangka pengamanan Lebaran kita lebih ketat namun tetap santun begitu mas," bebernya. (*)

 

Kategori :