SURABAYA, HARIAN DISWAY - Perempuan tidak pernah ketinggalan dalam memperjuangkan nasib mereka sebagai buruh. Salah satunya Natasya. Sejak pukul 10.00 dia dan ketiga temannyi sudah berada di Surabaya. Mereka berangkat dari Mojokerto sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
"Kami berangkat duluan. Enggak ikut rombongan. Kami menghindari macet. Belum lagi, cuaca tadi pagi kan panas banget, ya," katanya saat ditemui Harian Disway, di depan kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Suarabaya, Senin, 1 Mei 2023. Atau di area Tugu Pahlawan.
Dia dan ketiga temannya bekerja di PT Surabaya Autocom Indonesia (SAI). Di aksi itu, dia ikut menolak adanya Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Termasuk upah buruh dan beberapa buruh yang tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR).
Walau, dirinyi mengakui, itu semua tidak ia rasakan di tempat dia bekerja. Aksi yang dilakukannya itu, merupakan aksi solidaritas sesama buruh. "Kalau tempat saya kerja, kesejahteraan kami terjamin. Gaji sesuai UMK. THR kemarin juga kami dapat," ungkapnyi.
Dalam aksi itu, rencananya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan menyambangi para buruh yang melakukan aksi di depan kantornyi. "Kalau ada bu gubernur, saya pengen minta UMK buruh dinaikkan lagi. Agar, dapat menjamin kesejahteraan kami sebagai buruh," ucapnyi.
Sementara itu, hingga pukul 14.30, buruh dari berbagai daerah sudah sampai di depan kantor gubernur. Ada yang menggunakan motor, mobil. Ada juga yang jalan kaki. Mereka dikawal dengan mobil patwal Satlantas Polrestabes Surabaya. (Michael Fredy Yacob)