DARI muda mereka bersahabat. Usia keduanya tak terpaut jauh. Sandiaga Uno (54) dan Erick Thohir (53) kini berada di dunia pertarungan, memperebutkan kursi cawapres.
Keduanya sama-sama sukses di dunia bisnis dan sekarang sama-sama jadi menteri. Begitu seimbangnya prestasi dan capaian mereka, ibarat membandingkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kalaupun ada yang unggul, beda tipis nyaris tak terlihat.
Keduanya pun sudah pernah punya pengalaman berseberangan. Saat Pilpres 2019, Sandi menjadi cawapres Prabowo. Di seberangnya, Erick menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf. Sandi kalah. Tapi, karena politik kita yang tak mengenal ”oposisi”, keduanya pun masuk kabinet.
Selepas Jokowi mengumpulkan ketua umum parpol pendukungnya (minus Nasdem) di istana, beredar kabar kavling cawapres sudah mulai ditata. Sandiaga Uno bakal mendampingi Ganjar Pranowo, sedangkan Erick Thohir akan menjadi calon wakil Prabowo. Namun, kabar terakhir menyebutkan, Sandi dan Erick akan memperebutkan pos wakil Ganjar. Sebab, posisi wakil Prabowo masih menjadi rebutan PKB dan Golkar.
Yang pasti, Erick dan Sandi kini dalam persaingan. Yuk, kita bandingkan kekuatan dan modal kedua sosok yang kini berjuang memperebutkan kursi kepemimpinan nasional itu.
1. Modal Fulus
Sandi adalah menteri terkaya saat ini. Dalam daftar LHKPN, pundi-pundi kekayaannya menyentuh angka Rp 10,6 triliun. Sumber utama kekayaannya ialah kepemilikan 21,5 persen di perusahaan investasi Saratoga Investama Sedaya (SRTG).
Saratoga salah satu pemegang saham signifikan di Adaro Energy, raksasa tambang batu bara. Tahun ini saja (hasil kinerja 2022), Adaro menyetor dividen Rp 1,9 triliun ke Saratoga.
Saratoga juga memegang saham pengendali MPM, diler utama motor Honda di Jatim. Artinya, di setiap penjualan unit motor di MPM, ada cuan yang masuk ke kantong Sandi. Portofolio saham Saratoga juga ada di Samator dan beberapa emiten lain yang bergerak di bisnis jalan tol, perkebunan, bisnis tower, dan pertambangan.
Erick ”hanya” memiliki Rp 2,3 triliun dari versi LHKPN. Sumber keuangannya dari Mahaka Group, perusahaan media yang dirintisnya. Kekayaan pribadi boleh kalah oleh Sandi, tapi Erick punya kakak kandung yang juga konglomerat, Boy Thohir. Boy memiliki saham 6,1 persen di Adaro. Ia juga direktur utama di perusahaan tambang itu. Ia juga punya portofolio saham di GoTo dan berbagai perusaahaan keuangan dan pertambangan.
Intinya, untuk urusan fulus, Sandi atau Erick sudah siap. Kalau hanya menyiapkan hingga Rp 2 triliun, keduanya mampu.
2. Modal Sosial dan Pengalaman
Keduanya sama-sama produk kampus Amerika Serikat. Erick lulusan Glendale University dan National University California. Di sisi lain, Sandi pernah kuliah di Wichita State University dan George Washington University.