SURABAYA, HARIAN DISWAY- Polrestabes Surabaya mendapatkan tamparan keras. Pasalnya kinerja salah satu polsek jajaran yaitu Polsek Mulyorejo dikritisi masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, Jumat, 19 Mei 2023, mapolsek dikirimi karangan bunga. Tulisannya : 'Pak Kapolsek Mulyorejo kok PHP sih ? Katanya hari Senin depan mau periksa saksi ahli pidana dari Unair. Tapi saya cek yang bersangkutan kok belum terima undangan. Salam Presisi'.
Sore sekitar pukul 15.00 WIB, seorang nenek berusia 70 tahun mendatangi Polsek Mulyorejo. Kedatangannya untuk memprotes kinerja penyidik yang lambat. Ia turut membawa karangan bunga berukuran 2x1 meter. Tampaknya Metty sudah geram. Sudah 15 bulan dia melaporkan kasus penipuan. Kerugiannya Rp 470 juta. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dari kasusnya itu.
"Saya menduga ada permainan yang membuat kasus saya berhenti dan tergantung," ujar Mety Oesman kepada awak media di depan Mapolsek Mulyorejo.
Dirinya sempat tidak diberi surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) sebagai hak pelapor untuk mengetahui proses penanganan kasusnya selama 13 bulan. Ia juga mengklaim jika dulu sempat diberi tahu oleh pejabat Polsek Mulyorejo berinisial H, jika kasusnya tidak ada unsur pidana karena yang dilaporkan adalah bekas menantunya.
Kekecewaannya memuncak. Saat polsek menjanjikan kasusnya terus berjalan dan akan mendatangkan ahli pidana dari Unair. Namun, saat Metty mendatangi FH Unair, pihak saksi ahli dari Unair mengatakan belum mendapatkan undangan atau panggilan sebagai saksi ahli dari Polsek Mulyorejo.
"Kata pihak Unair, Rabu kemarin hanya SMS saja penyidiknya. Tapi belum ada konfirmasi jika Senin (22/05/2023) akan ada pertemuan. Sampai saya cek hari ini tidak ada undangan panggilan ke Polsek Mulyorejo. Itu kan berarti pihak Polsek Mulyorejo bohong," ungkap Metty.
Metty berharap, lewat aksinya ini pihak Polsek Mulyorejo tergugah hatinya. Kasusnya segera ditangani. Dia segera mendapat kepastian hukum.
Kapolsek Mulyorejo Kompol Sugeng Rianto menepis tudingan Metty. Menurut Sugengm, pihaknya telah berkoordinasi dengan FH Unair. Terkait undangan memegang diakuinya polsek tidak mengirimkan undangan. Alasan Sugeng, karena saksi ahli masih sibuk.
"Tidak mengundang. Tapi kita masih koordinasi ke sana (Unair) lewat telepon. Karena sebulan kemarin dosen yang ditunjuk masih sibuk," ucapnya. (*)