Selimut Hati (yang terdengar magis berkat alunan violin dan cello yang kuat), Lagu Cinta dengan interlude bernuansa grande, Risalah Hati, hingga Pupus yang diaransemen menjadi super-elegan sukses membuat penonton menggalau bersama.
Ngomong-ngomong, inilah yang paling istimewa dari Dewa 19 A Night at the Orchestra. Aransemen setiap lagu menjadi jauh lebih megah dan indah oleh iringan orkestra. Namun, musik itu sama sekali tidak menutupi skill setiap personel Dewa.
Keyboard Dhani dan drum Agung Yudha menyatu sempurna dengan instrumen pengiringnya. Betotan bass Yuke Sampurna bersahutan dengan cello, tapi harmonis. Dan di atas itu semua, petikan gitar Andra Ramadhan paling bersinar. Improvisasi yang ia suntikkan ke dalam nomor-nomor populer membuat nuansanya begitu berbeda. Kita seperti mendengar melodi yang baru, tapi tetap familiar. Kadang indah, kadang gahar, kadang membuai. Duh.
MANTAN vokalis Dewa Ari Lasso (kanan) menyanyi di depan Andra Ramadhan dalam konser Dewa 19 A Night at the Orchestra, 19 Mei 2023.-Gema Ramadhan-Instagram Ari Lasso
Suasana konser benar-benar makin pecah setelah Ari Lasso naik ke panggung. Bukan saja lagu pembukanya yang mengejutkan (Ari Lasso masuk dalam chorus Persembahan Dari Surga). Tapi juga karena ia tak tahan untuk tidak melempar aneka jokes. Tampil formal dengan suit dan dasi kupu-kupu, ia tetap mengajak Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan bercanda.
’’Hari ini, formasi Dewa 19 lumayan lengkap. Ada saya, Virzha, dan besok (Sabtu, 20 Mei 2023, Red) ada Ello,’’ kata Ari Lasso. Tiba-tiba, ia mendengar celetukan penonton yang menanyakan Once. ’’Nyari siapa? Once? Dhan, Once mana, Dhan?’’ Ia memancing-mancing Ahmad Dhani.
Seketika, Dhani menyahut, ’’Once enggak bisa (hadir). Ia sibuk nyaleg.’’ Audiens tertawa mendengar sindiran itu. Apalagi, ia menambahkan, ’’Kemarin udah nyerahin berkas ke KPU. Tapi ada yang kurang. Ndak punya SKCK,’’ katanya. Tawa audiens makin keras. Suasana formal yang dibangun dari awal ambyar seketika.
Bahkan, ketika Andra Ramadhan melempar tribute buat musisi tuna daksa Sawuk Nara, Dhani menyambarnya untuk membuat guyonan satir. ’’Enggak apa-apa memiliki keterbatasan fisik. Yang nggak boleh itu kalau memiliki keterbatasan akhlak!’’ Kali ini, tak hanya audiens yang meledak tertawa. Band dan anggota Indonesian Philharmonic Orchestra pun cekikikan.
’’Hei, kok podo ngguyu sih? Ini orkestra lho, Rek. Kudu serius. Malah guyon ae,’’ tegur Ari Lasso dengan jenaka. ’’Tepuk tangan buat orkestra yang lucu ini,’’ sambungnya, disambut aplaus 2.000 penonton yang memenuhi Convention Hall.
Dewa 19 A Night at the Orchestra memang menjadi terasa kasual. Penonton masih boleh bertepuk, bersorak, dan bersuit-suit mendengar guyonan-guyonan Ahmad Dhani dan Ari Lasso. Dan yang paling penting, tetap bisa nyanyi bareng.
Dan itu sah-sah saja. Toh, Ahmad Dhani membuat event ini untuk memasyarakatkan orkestra. Karena masih perkenalan, tak perlu terlalu kaku. Yang penting masyarakat kenal dulu dengan musiknya. Jatuh cinta dulu dengan keindahannya. Dan menuruti—minimal—aturan dress code-nya. Lagipula, apa serunya nonton konser Dewa 19 kalau tidak bisa karaoke bersama. Hehehe… (*)