Cuma, ciri-cirinya mengarah pada nama-nama yang cukup kuat dari hasil survei. Dan mendapat dukungan terbanyak.
Yang jelas, usulan nama-nama cawapres dari partainya akan disetorkan ke PDI Perjuangan dalam waktu dekat. Ditentukan dan dirunding bersama. "Insya Allah awal bulan depan sudah ada pembahasan nama," tandas Arwani.
Lamanya penentuan cawapres pendamping Ganjar bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya, kemungkinan terjadinya pembelahan jaringan relawan Jokowi. Dukungan mereka membelot secara tiba-tiba ke Prabowo Subianto.
"Bahkan, jika benar Gibran dan Jokowi telah mengetahui arah manuver politik relawannya mendukung Prabowo, maka hal itu mengonfirmasi telah terjadi pembelahan sel-sel jaringan relawan Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam.
Hal itu dipertegas oleh hasil penutupan Musra yang dihadiri langsung oleh Jokowi. Ternyata memenangkan Prabowo di posisi pertama dengan agregat kemenangan 20 persen. Baru kemudian disusul Ganjar 19 persen dan Airlangga 12 persen.
Pun demikian dengan penentuan cawapres pendamping Prabowo. Hingga hari ini belum ada satu nama yang disebut para elite Partai Gerindra.
Sebab, kata Umam, arus besar partai-partai politik di sekitar istana begitu kuat menghendaki pencapresan Prabowo. "Sementara Jokowi sendiri tidak siap berhadap-hadapan langsung dengan Megawati yang telah berjasa mengusungnya di dua kali pilpres," tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)