HARIAN DISWAY - Sikap Lionel Messi berubah drastis sejak Piala Dunia Qatar 2022. Pemain jenius yang pemalu itu, kini jadi lebih keras. Maka tak heran, sekarang ia mendapat julukan bad boy.
Saat remaja, Messi sangat pemalu. Bahkan, ia akan berganti pakaian di lorong untuk menghindari rekan-rekan setimnya di akademi Barcelona. "Di Piala Dunia ini (Qatar,Red) ia berbeda," kata kiper Argentina dan Aston Villa, Emiliano Martinez dilansir dari BBC, 30 Mei 2023.
"Kami mungkin lebih agresif daripada para pemain timnas sebelumnya. Jadi, Messi mungkin sedikit menjadi seperti kami: bad boy," lanjut kiper yang membuat selebrasi kontroversial usai menang di final Piala Dunia Qatar melawan Prancis tersebut.
Transformasi itu juga diabadikan dalam sebuah film dokumenter bikinan BBC Sport: Lionel Messi: Destiny.
Lionel Messi beraksi di Final Piala Dunia 2022 di Qatar.-Instagram @leomessi
BACA JUGA:Messi Absen di Malam Penghargaan Liga Prancis, Malah Nonton Konser Coldplay di Barcelona
BACA JUGA:Messi Masuk Skuad Argentina ke Asia, Apakah Masuk Line Up Lawan Indonesia?
Sebelum penunjukan Scaloni, Messi memiliki hubungan yang rumit dengan tim nasional dan kadang-kadang dengan pelatih nasional. Termasuk Maradona.
"Ia (Messi) adalah anak yang hebat, tetapi tidak bisa mengatur tim. Bagaimana bisa ia memberikan tim nasional kepada Scaloni?," ucap mendiang Diego Maradona pada 2018. Scaloni adalah pilihan Lionel Messi. Asosiasi Sepak Bola Argentina sengaja membiarkan Messi menentukan pelatih timnas.
Setelah tim Argentina yang berbakat dikalahkan secara telak oleh Jerman dalam perempat final Piala Dunia 2010, Diego Maradona, yang saat itu menjadi pelatih Argentina, mengkritik kemampuan kepemimpinan Messi. Kampanye Piala Dunia 2018 yang berantakan menyebabkan Argentina keluar lebih awal dan pelatih baru, Jorge Sampaoli.
Pada 2016, Messi sempat pensiun dini dari Timnas Argentina. Terutama setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam kekalahan final Copa America dari Chile. Ternyata federasi sepakbola Argentina mengambinghitamkan pelatih.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni dan Lionel Messi.-AFA-
"Tujuan dari FA hanya satu, yaitu mencari manajer yang bisa bekerja dengan Messi dan mengeluarkan yang terbaik darinya," kata penulis biografi Messi, Guillem Balague. Rupanya pilihan La Pulga-julukan Messi- tidak salah. Ia lebih ngeklop dengan pelatih muda yang bisa diajak berdiskusi.
"Pelatihnya yang lebih tua mungkin lebih memiliki otoritas dalam sepak bola, tetapi tidak mungkin mengatur seorang Messi yang tidak bahagia. Itulah mengapa mereka memberikan kesempatan kepada Scaloni," lanjutnya.