Jadi yang membuat Elly merasa basah itu adalah darah yang keluar dari telapak kakinya akibat blister. Kulit telapak kaki itu terkelupas dan tergesek dengan kaus kaki sehingga mengeluarkan darah yang banyak.
Tidak ada jalan lain. Elly berhenti di km 28. Terduduk di pinggir jalan. Mau mencari medical support juga tidak ada. Akhirnya, dia lepas sarung tangan. Disumpal ke dalam sepatunyi.
“Tujuannya agar sesak sehingga kaki tidak goyang. Sekaligus menyerap darah yang terus keluar dari kedua telapak kaki,” cerita Elly dengan antusias.
Sisa 14 km dilakoninya sambil kaki berdarah. Elly masih bisa berlari meskipun pace-nyi tidak lagi 6. Anjlok menjadi pace 7 atau 8 selama 14 km itu.
Ellypun berjalan. Ketika dia merasa tidak lagi kuat menahan kakinyi yang seperti ditusuk-tusuk itu. "Saya hanya berpikir. Konyol sekali jika saya tidak finis. Mendapatkan slot Boston Marathon ini tidak mudah. Sudah keluar biaya berangkat ke Boston. Masak harus menyerah?” pikirnyi.
Dengan semangat dan kemauan baja, sekaligus dukungan mental atlet sekelas SEA Games, membuat Elly berhasil menyentuh garis finis Boston Marathon di kota Boston.
Catatan waktu? Jangan kaget! Elly menyelesaika dalam waktu 5 jam 5 menit 16 detik. Dalam kondisi kaki blister berdarah sepanjang 14 km terakhir!
Setiba di garis finis, Elly bertemu beberapa teman dan mereka semua mengabadikan sepatu hijau kombinasi merah darah itu.
Sepatu Nike Alphafly milik Elly Minarti yang dihiasi darah akibat blister di telapak kaki. -Dokumentasi Pribadi-
"Sepulang dari venue. Setengah mati sakitnya, apalagi dari venue ke hotel lumayan jauh. Saya maunya berjalan pulang tetapi tidak kuat akhirnya panggil taksi,” kata Elly.
Sejak saat itu, Elly tidak pernah main-main dengan sepatu baru sebelum race.
Terbaru, Elly baru menyelesaikan London Marathon 2023 dan membawa pulang medali WMM ke-4-nyi. "Saya ke London membawa dua sepatu yaitu Nike Vapor Next dan Nike Alphafly. Saya galau sejak berangkat, daripada salah pilih saya bawa dua-duanya. Akhirnya saya memilih menggunakan sepatu Nike Alphafly yang menurut saya lebih membal sehingga membuat saya lebih ringan berlari,” bilangnyi.
Memang itu sepatu yang sama dengan yang digunakan di Boston. Tetapi kali ini dia memadukannya dengan kaus kaki Sprock yang lebih tebal dan menggunakan padding compeed di beberapa bagian kaki agar tidak blister.
"Puji Tuhan berhasil!" kata Elly yang menyelesaikan London Marathon dalam waktu 4 jam 54 menit 48 detik ini.
Berikutnya, Berlin Marathon dan Tokyo Marathon akan diincarnya demi mendapatkan medali 6 star impian yang telah dia impikan selama lima tahun terakhir ini.
Dan Elly akan menjadi bagian dari 4,057 orang yang memiliki medali 6 star WMM dari seluruh dunia itu (data per 2023). (Yudy Hananta)