Kisah Elly Minarti Menaklukkan Boston Marathon, 14 Km Terakhir Telapak Kaki Bersimbah Darah

Kisah Elly Minarti Menaklukkan Boston Marathon, 14 Km Terakhir Telapak Kaki Bersimbah Darah

Elly Minarti setelah finis di Boston Marathon 2022. -Dokumentasi Pribadi-

Sebagian besar pelari jarak jauh menganggap Boston Marathon merupakan world Marathon majors (WMM) terberat. Ada kualifikasi yang harus dicapai sebelum dapat tiket ke Boston. Berdarah-darah, mantan perenang nasional Elly Minarti berhasil menuntaskan 42,195 kilometer di race yang sudah berusia 126 tahun itu.

---

BAGI marathoner merasa sudah "khatam" bila telah memiliki six star medal  Abbott World Marathon Majors (WMM). Syaratnya harus menaklukkan enam race WMM. Enam race itu adalah Berlin Marathon, London Marathon, Tokyo Marathon, Chicago Marathon, New York City Marathon, dan Boston Marathon. Ini ibarat grand slam kalau di olahraga tenis. 

Boston Marathon adalah WMM ketiga bagi Elly Minarti. Kini dia sudah mengoleksi 4 WMM. Dia adalah mantan perenang nasional. Pernah mewakili Indonesia di SEA Games 1987 di Bangkok, Thailand . Saat itu, anggota klub renang Hiu Surabaya itu tampil di kelas 100 meter gaya bebas dan relay. 


Elly Minarti (kanan) bertemu rekannyi dari Surabaya di Boston Marathon 2022. -Dokumentasi Pribadi-

Hampir 10 tahun Elly mulai jatuh cinta pada lari. Pada 2014, dia diajak adiknya, Chandra Putra Negara, ikut Jakarta Marathon. Setelah itu, Elly serius memperbaiki personal best-nyi. Selain terus berlatih, juga rajin mengikuti race. Surabaya Marathon dia tak pernah absen. Maybank Marathon di Bali sudah empat kali dia ikuti yakni antara 2016-2022. 

Bahkan even trail run pun dia coba. “Saya sangat suka dengan gunung dan pantai. Keduanya memiliki keindahan sendiri. Buat saya trail run yang memadukan lari dengan gunung ini seperti dua kecintaan saya disatukan dalam satu acara,” tutur perempuan yang pernah ikut Rinjani Trail Run 2018 dan Banyuwangi Trail Run ini.

Elly mulai mengincar event renang dan lari yang lebih ekstrem. Dia ikut race renang di perairan terbuka seperti  Bali Ocean Swim 2020 dan Oceanman Bali 2021. Beberapa kali event triathlon juga sudah dia coba.

Hanya saja, untuk triathlon, Elly merasa belum mahir bersepeda. Jadi saat mengikuti Ironman Bintan 2018, perempuan kelahiran Surabaya, 13 Februari itu mengikuti kelas relay Ironman.

"Saya ajak teman saya yang memang jago bersepeda. Jadi saya renang duluan lalu disambung sepeda oleh teman saya. Dan terakhir saya berlari,” tutur Elly bangga.

Nah, sejak tahun 2018, Elly mulai fokus mengejar six star medal WMM. "Kita harus mengikuti enam maraton di enam kota di dunia dan mengoleksi medalinya. Lalu terakhir baru bisa mendapatkan 6 star medal itu,” jelas lulusan arsitek dari Universitas Kristen Petra Surabaya.

WMM pertama yang dia ikuti adalah Chicago Marathon. "Tidak sengaja waktu liburan mengunjungi adik, pas waktunya dengan Chicago Marathon. Ya, saya coba-coba ikut even ini,” tukasnya.

“Itu pengalaman paling berharga untuk saya. Karena baru pertama kali mengikuti even lari kelas dunia. Segala persiapan latihan sudah matang. Euforianya yang sangat menakjubkan seolah menambah semangat berlari hingga finis,” cerita Elly yang menyelesaikan 42,195 km di Chicago dalam waktu 4 jam 44 menit 26 detik itu.

Seolah kecanduan, setelah mendapatkan satu medali WMM, Elly langsung berburu medali berikutnya. Dapatlah slot di New York City Marathon pada 2019.

Kali ini tidak sendiri, dia berangkat bersama teman-temannyi dari Surabaya. Elly berhasil menyelesaikan dalam waktu 4 jam 39 menit 38 detik. Mengoleksi dua medali WMM membuatnyi kian bersemangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: