SURABAYA, HARIAN DISWAY - Semua orang tentu familiar dengan lagu Berkibarlah Benderaku karya Saridjah Niung, atau yang akrab dipanggil Ibu Sud.
Lagu itu telah ditanamkan sejak dini, di berbagai instansi pendidikan untuk membangkitkan semangat cinta tanah air.
Berkibarlah Benderaku dikumandangkan pula dalam pementasan Timeless Charm yang digelar pada Minggu, 11 Juni 2023 memperingati hari jadi Hotel Majapahit ke-113. Para musisi dari Amadeus Enterprise menyajikannya dalam format orkestra, dikonduktori oleh Patrisna May Widuri.
BACA JUGA:Charlie Chaplin Pernah Menginap di Hotel Majapahit, Jadi Tema Pentas Musik Anniversary ke 113
BACA JUGA:Mengenang Persembahan Termanis Mendiang Silvio Berlusconi di AC Milan: Juara Liga Champions 2007
Sutradara Heri Lentho menyebut bahwa ia telah menemukan berbagai literatur tentang sejarah terciptanya lagu itu. "Dari seorang tokoh bernama Joesoef Ronodipoero. Dulu penyiar radio Hoso Kyoku, yang sekarang menjadi RRI di Jakarta," ujarnya.
Ronodipoero mendengar kabar menyerahnya tentara Jepang pada Sekutu. Ia menemui kelompok-kelompok pemuda dan perjuangan. Lantas datang ke lokasi Hoso Kyoku. "Di sana, ia menyiarkan berita proklamasi dalam tiga bahasa. Indonesia, Jepang dan Inggris. Supaya dunia internasional tahu, bahwa Indonesia telah merdeka," ungkapnya.
Setelah menyiarkan Proklamasi, Ronodipoero menurunkan bendera Jepang yang terpampang di halaman kantor. Upayanya itu dipergoki oleh beberapa tentara Dai Nippon. Mereka menghardik, bahkan menodongkan senapan di kepalanya. Ronodipoero bergeming. Ia menaikkan bendera merah putih dan memberi hormat.
BACA JUGA:PM Italia Silvio Berlusconi Meninggal Dunia, Mantan Bos AC Milan Dengan 5 Gelar Liga Champions
Peristiwa itu menuai perhatian publik. Ibu Sud menjadi satu dari puluhan masyarakat yang hadir dan menyaksikan. Lewat kejadian itu, dia terinspirasi untuk menulis lagu. "Kemudian lahirlah Berkibarlah Benderaku. Jadi lagu itu tak lepas dari perjuangan Joesoef Ronodipoero," terang ayah dua anak itu.
Meski terjadi di Jakarta, Heri mengatakan bahwa peristiwa yang sama pernah terjadi di Hotel Majapahit yang saat itu bernama Hotel Yamato. Yakni pada November 1945.
BACA JUGA:Dua Penadah Mobil Xpander Milik Angelina Jadi Tersangka
Bila di Hoso Kyoku Ronodipoero menurunkan bendera Jepang dan menaikkan bendera merah putih, di Surabaya, Arek Suroboyo merobek bendera merah-putih-biru. Dua kejadian yang memicu gelora semangat juang. Setelah peristiwa itu, Sekutu dan NICA mendapat perlawanan yang tak pernah surut. (Guruh Dimas Nugraha)