MAKKAH, HARIAN DISWAY - Seluruh jemaah haji Indonesia secara bergiliran memenuhi maktab-maktab di Padang Arafah. Mereka bersiap menjalankan puncak haji: wukuf. Sebanyak 229 ribu jamaah itu diangkut 21 bus secara bergiliran.
Perjalanan ibadah haji tahun ini punya tantangan yang cukup berat. Cuaca yang tak bersahabat menyebabkan jamaah kelelahan. Apalagi suhu siang di Arab Saudi bisa tembus lebih dari 40 derajat Celsius.
Hingga hari ke-35, tercatat sudah 115 jamaah yang meninggal dunia. Dari jumlah itu, 70,33 persen atau setara 83 orang meninggal di Makkah. Sisanya, 32 orang meninggal di Madinah. Dan paling banyak jemaah lansia mencapai 61 orang.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (14): Terharu Melihat Semangat Jemaah Sepuh
BACA JUGA:Puncak Haji 29 Juni, Jamaah Haji Mulai Wukuf Hari Selasa
Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, penyelenggara ibadah haji menyiapkan kebijakan khusus untuk jamaah lansia. Mereka akan disafariwukufkan menggunakan ambulans dan bus. Terutama bagi yang sakit dan dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi.
Jemaah haji Indonesia naik ke bus untuk berangkat ke Arafah menjalankan wukuf.-Kemenag-
“Para jemaah yang disafariwukufkan akan didampingi petugas kesehatan dan para pembimbing ibadah,” jelas Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023.
Selain itu, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Termasuk juga para tenaga medisnya,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, kata Fauzin, haji itu Arafah. Para jemaah haji akan menjalani wukuf di Arafah sebagai rukun haji. Wukuf artinya berhenti. “Ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup akan mati,” ujar Fauzin. (*)