SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gempa memiliki jenis kekuatan yang beragam. Ada gempa yang tidak dirasakan sama sekali. Sebaliknya, ada gempa yang rasanya begitu hebat. Dahsyat. Karena itulah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklasifikasikan gempa itu berdasar kekuatannya. Demi kewaspadaan masyarakat.
Berdasar data BMKG, Indonesia memang negara rawan gempa. Ada tiga jalur lempeng tektonik yang melintasi kawasan ini. Yakni, Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Semuanya bergerak. Dengan begitu, akan rawan tumbukan lempeng yang ujungnya menghasilkan gempa.
Gempa pun akan punya kekuatan beragam. Bergantung faktor penyebabnya. Dampaknya juga berbeda-beda. Bergantung titik lolasi pusat gempa hingga kontur tanah yang dilintasi gempa.
Kekuatan gempa dapat diukur dengan Skala Mercalli (MMI). Meskipun bersifat subjektif dan kurang akurat, Skala MMI dapat melihat dan membandingkan tingkat kerusakan setelah gempa terjadi. Skala MMI terbagi dari Skala I MMI sampai Skala XII MMI.
Sementara, ada Skala Intensitas Gempa (SIG) yang mengukur dampak yang dihasilkan dari gempa. Skala SIG berguna untuk menyampaikan informasi terkait mitigasi gempa kepada masyarakat. Skala SIG terbagi dari Skala I sampai Skala V.
Berikut rinciannya gabungan antara Skala SIG dengan Skala MMI dari BMKG.
Skala I SIG: Warna Putih
I MMI: Getaran gempa tidak terasa sama sekali, tetapi terekam alat.
II MMI: Getaran gempa tidak terasa, benda ringan yang digantung akan bergoyang.
BACA JUGA: Indonesia Rawan Bencana, Kenali Tahapan Penanganan Bencana
Skala II SIG: Warna Hijau
III MMI: Getaran gempa terasa di dalam rumah. Seperti kendaraan angkutan besar baru saja melintas di depan rumah.
IV MMI: Getaran gempa terasa di dalam rumah dan di luar rumah. Vas bunga pecah. Dinding bergetar. Jendela kaca atau pintu mengeluarkan bunyi derik.
V MMI: Getaran gempa terasa oleh hampir semua penduduk. Banyak barang rumah yang berjatuhan. Barang besar serta tiang kelihatan bergoyang.