JAKARTA, HARIAN DISWAY - LRT Jabodebek akan beroperasi secara driverless atau tanpa menggunakan masinis di dalamnya. LRT menggunakan sistem Communication-Based-Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
GoA sendiri merupakan tingkatan otomatisasi dalam pengoperasian kereta api. Dalam otomatisasi kereta api, terdapat beberapa aspek sistem operasi seperti Automatic Train Protection (ATP) dan Automatic Train Control (ATC).
GoA dibagi menjadi 5 tingkatan, berikut ulasannya:
GoA 0
Pada tingkatan ini, kereta api masih dijalankan secara konvensional tanpa ada sentuhan sistem otomatisasi. Masuknya GoA berdasarkan klasifikasi dari Society of Automotive Engineer (SAE).
GoA 1
Tingkatan pertama pada otomatisasi kereta api masih menggunakan masinis namun perbedaannya terletak pada masinis yang dapat mengontrol buka tutup pintu dan juga penanganan keadaan darurat. Selain itu GoA 1 memiliki sistem pengawasan sinyal yang dapat menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh human error.
GoA 2
GoA 2 memiliki tingkat otomatisasi yang lebih memadai daripada GoA 1. Dalam pengoperasiannya, level kedua ini sudah dapat menjalankan dan memberhentikan kereta secara otomatis dengan menggunakan modul seperti European Train Control System (ETCS). Keberadaan masinis masih tetap digunakan untuk membuka tutup pintu, mendeteksi rintangan di sepanjang jalur di depan kereta, dan juga untuk menangani situasi darurat.
GoA 3
Tingkatan ini sama dengan tingkatan sebelumnya namun masinis atau pengemudi kereta api sudah tidak diperlukan lagi atau disebut juga dengan driverless. Petugas di dalam kereta api bertanggung jawab ketika terjadi situasi darurat termasuk jika kereta api harus dikendalikan secara manual.
GoA 4
GoA 4 merupakan tingkatan otomatisasi paling akhir yang mana seluruh teknis pengoperasian kereta api tidak dipegang oleh petugas sama sekali. Petugas dapat dialihkan ke bagian lain seperti pelayanan. Karena dalam pengoperasiannya, GoA 4 sudah menerapkan otomatisasi termasuk buka tutup pintu, mendeteksi halangan, dan juga ketika kereta api berada di situasi darurat. (Rafif Rayhaan R)