115 Anak Papua Sekolah SMA/SMK di Jatim, Khofifah: Selama di Sini, Saya Mama Kalian Semua

Sabtu 15-07-2023,05:52 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Tomy Gutomo

“Bu Khofifah berharap anak-anakku sekalian akan bisa mencapai kesuksesan seperti Ibu Ribka Haluk, Ibu Prof Yohana Yembise, ataupun seperti Pak Freddy Numberi dan Pak Paulus Waterpauw,” seru Khofifah disambut tepuk tangan para siswa.

“Yang ingin menjadi TNI, Polri, profesor, semoga cita-citanya tercapai. Semoga anak-anak bisa mengisi jabatan strategis yang bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat Papua, bangsa, dan negara Indonesia,” imbuhnya.

Khofifah menceritakan, saat berkunjung ke Sorong, Papua Barat, pada Januari lalu, dia bertemu banyak orang Papua alumnus perguruan tinggi di Jatim. Mereka saat ini menduduki pos strategis dari berbagai posisi.

Termasuk ketika PON Papua Tahun 2021 lalu, Khofifah banyak bertemu alumnus mahasiswa yang pernah menempuh pendidikan di Jatim. Mereka banyak yang menjadi pejabat penting di sana. 

"Alumni mahasiswa Jawa Timur saat ini  cukup banyak yang  menjadi pejabat di Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat dan provinsi di Papua lainnya. Selain itu ada yang jadi sekda atau Pj sekda. Jadi, banyak orang Papua alumni pendidikan Jatim yang kemudian sukses dan menduduki jabatan strategis. Semoga anak-anakku sekalian juga seperti mereka,” katanya.


Keceriaan anak-anak Papua berfoto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mereka akan bersekolah SMA/SMK di Jatim.-Foto: Humas Pemprov Jatim-

Khofifah pun menawarkan para siswa, bila nanti sudah lulus SMA/SMK dan ingin melanjutkan kuliah di Jatim, bisa tinggal di Asrama Mahasiswa Nusantara. Saat ini, 40 persen mahasiswa yang tinggal di sana adalah mahasiswa-mahasiswi dari Papua. 

"Sementara saat ini hanya bagi mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi negeri di Surabaya. Asrama Mahasiswa Nusantara ini dibangun oleh pemerintah pusat tapi berdiri di atas lahan Pemprov Jawa Timur,” katanya.

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, Sumenep: Mobilitas Masyarakat Lancar, Perekonomian Bersinar

Tak hanya berbagi pesan kepada siswa, gubernur juga memberi pesan kepada para kepala sekolah penerima siswa program Adem ini. Khofifah meminta pihak sekolah membimbing dan menjaga para siswa dengan sebaik-baiknya. Termasuk menggali potensi dan bakat yang mereka miliki.

"Mohon untuk dijaga betul anak-anak saya ini. Diperhatikan dengan benar proses belajar mengajarnya, hingga pergaulannya. Jadi mereka adalah anak-anak saya. Dan saya mama mereka semua ketika belajar di sini,” katanya.

"Saya juga mohon nanti ada regrouping di antara bakat dan minat anak-anak. Seperti yang tadi menari Sajojo, lincah sekali kakinya melayang-layang. Kalau mereka satu sekolah bisa perform seperti itu kompaknya, mereka sudah siap untuk bisa ditampilkan di berbagai event, berbagai forum,” lanjutnya.

Gubernur juga mengajak para siswa asal Papua ini menyanyikan lagu Tanah Papua serta lagu Bendera yang dipopulerkan Band Cokelat, sembari mengibarkan Bendera Merah Putih.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, pada 2023 ini, sebanyak 500 Siswa Papua dikirim ke enam provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Banten, dan Bali. Dari jumlah tersebut, 155 siswa dikirim ke Jatim.

"Kebanggaan tersendiri bagi Jatim ternyata selama ini pemerintah pusat menganggap Provinsi Jawa Timur sangat sukses menerima program Adem ini. Apresiasi yang diberikan kepada kami yaitu alokasi yang begitu banyak dan setiap tahun bertambah,” katanya.

Agustina Yumte, salah satu penerima program Adem asal Papua Barat Daya, bersyukur bisa menimba ilmu di Jawa Timur. Dia ditempatkan di SMAN 1 Batu. "Cita cita saya ingin menjadi guru, karena guru memiliki tugas mulia. Terima kasih Ibu Gubernur yang telah memfasilitasi kami untuk belajar di Jawa Timur," kata lulusan SMP YPK 3 Elim Malanu Kota Sorong ini.

Kategori :