Khofifah: Seluruh Kabupaten/Kota di Jatim Miliki Tim Tanggap Insiden Siber
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Upacara Peringatan Sumpah Pemuda di Pasuruan, Selasa 28 Oktober 2025-Pemprov Jawa Timur -
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Selasa, 28 Oktober 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh kabupaten kota di Jawa Timur telah memiliki Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS).
Kompaknya kabupaten kota di Jawa Timur membentuk TTIS itu lantas mendapat apresiasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jatim menjadi provinsi ke-8 di Indonesia yang berhasil menuntaskan pembentukan dan registrasi tim siber itu.
Penghargaan kepada Pemprov Jatim itu diserahkan langsung oleh Wakil Kepala BSSN Komjen Pol Albertus Rachmad Wibowo kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin di Gedung BSSN di Sawangan Depok, Senin 27 Oktober 2025.
Khofifah menuturkan, keberhasilan ini menjadi bukti nyata kolaborasi daerah dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman siber di lingkungan pemerintahan. Sebab, keamanan siber bukan hanya soal teknologi. ”Tetapi juga tentang kesiapsiagaan, kolaborasi, dan tata kelola yang tangguh,” ujarnya di Surabaya, Selasa.
BACA JUGA:PDNS 2 Surabaya Mulai Pulih Bertahap, Kepala BSSN Harap Bulan Juli Tuntas
Khofifah menegaskan bahwa keberadaan TTIS di setiap kabupaten/kota merupakan langkah strategis untuk memastikan respons cepat dan terkoordinasi terhadap potensi ancaman serta insiden siber. Terutama ancaman yang dapat mengganggu penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
“Transformasi digital di pemerintahan harus berjalan seiring dengan peningkatan ketahanan siber. Karena itu, penguatan ekosistem keamanan digital harus dimulai dari level daerah agar sistem pemerintahan dan pelayanan publik dapat berjalan aman, terpercaya, dan berkelanjutan,” tegasnyi.
Lebih lanjut, Khofifah menambahkan, sebagai provinsi yang adaptif terhadap transformasi digital, Jawa Timur menempatkan keamanan siber menjadi bagian integral dari agenda _digital governance_ dan reformasi birokrasi berbasis teknologi. Menurutnya, semangat keamanan siber sejalan dengan nilai-nilai “JATIM BISA”, yakni Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.
"Jawa Timur terus berupaya menjadi provinsi yang berdaya dengan memperkuat kapasitas dan kemandirian dalam mengelola keamanan siber serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang teknologi informasi," ungkapnya.
Pada saat yang sama, ekosistem inklusif juga dibangun dengan melibatkan seluruh elemen pemerintah, kabupaten/kota, hingga masyarakat digital dalam menjaga ruang siber yang sehat, aman, dan produktif.
Semangat sinergis menjadi fondasi penting dalam kolaborasi antara Pemprov Jatim, BSSN, serta seluruh pemangku kepentingan untuk membangun sistem keamanan siber yang terintegrasi dan responsif terhadap setiap ancaman.
Di sisi lain, karakter adaptif menjadi kekuatan Jawa Timur dalam menghadapi dinamika digital yang terus berkembang, termasuk dalam memperkuat regulasi, infrastruktur, dan mekanisme perlindungan data publik.
“Semangat JATIM BISA inilah yang menjadi dasar penguatan tata kelola keamanan siber di daerah. Kita ingin setiap langkah transformasi digital di Jawa Timur berlandaskan pada prinsip berdaya, inklusif, sinergis, dan adaptif agar memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tegasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: