Ella Chen, Bangkit dari Pelecehan di Masa Kecil

Minggu 16-07-2023,02:00 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

HARIAN DISWAY – Kesuksesan Ella Chen di jagat hiburan Taiwan ternyata menyimpan cerita kelam. Dikutip The Straits Times, Sabtu, 1 Juli 2023, perempuan 42 tahun bernama asli Chen Chia-hwa ( 陳嘉樺) itu pernah dilecehkan secara seksual oleh tetangganya. Bahkan, dua saudarinya pun jadi korban. Oleh pelaku yang sama.

 

Cerita itu mengemuka karena gerakan #MeToo yang menguat di Taiwan. Dilandasi semangat berbagi, Ella menuturkan insiden yang terjadi 33 tahun lalu itu. Saat dia masih berumur 9 tahun.

 

Anggota S.H.E., girl group Taiwan tersebut, ingat bahwa tragedi itu terjadi di rumah kawan ayahnya yang kebetulan bertetangga. ’’Anak tetangga tiba-tiba memangku saja di depan komputer,’’ ucap Ella.

 

BACA JUGA : Security Acara Fan Meeting &TEAM Lakukan Pelecehan, HYBE Minta Maaf

BACA JUGA : Iqlima Kim dan Sulitnya Bukti Pelecehan Seks

 

Saat pelecehan itu terjadi, Ella berteriak kencang. Tetapi, tidak ada yang menolongnya. Setelah membeku karena terkejut dan tertegun, Ella akhirnya bisa lari. ’’Saya tidak akan pernah melupakan tragedi tersebut. Saya lari dari rumah sambil menangis tak terkontrol,’’ cerita istri Alvin Lai tersebut.

 

Kenangan kelam itu disimpan dalam-dalam. Menjadi rahasia gelap sampai Ella menikah. Tragedi itu pun baru didiskusikan bersama keluarga saat dia hamil lima bulan. Betapa kagetnya, dua kakak Ella pun mengalami tragedi serupa.

 

Sampai dewasa, Ella masih merasa jijik mengingat kejadian itu. Dan malang, saat kali pertama meniti karir, Ella kembali mendapatkan pelecehan. Namun, Ella memilih tidak membongkar tragedi itu karena tidak yakin apakah kejadian tersebut benar-benar disengaja atau tidak.

 


LENGGAK-LENGGOK Ella Chen ketika melangkah di karpet merah Golden Horse Film Award, ’’piala Oscar’’ ala Taiwan, di Taipei, 25 November 2017.-Mandy Cheng-AFP-

 

Yang terang, Ella menyesalkan mengapa kewaspadaan pada pelecehan seksual baru muncul pada dekade terakhir. Di Taiwan, pada 1980-an, orang tua jarang ada yang berdiskusi soal pelecehan itu pada anak-anak mereka. ’’Saya menyesal mengapa orang zaman dulu tidak ada yang tahu cara menangani kasus-kasus seperti ini,’’ ucap Ella.

 

Kini, sebagai ibu, Ella mendidik anaknya untuk mengenal batasan-batasan bergaul. ’’Saya ajarkan mana bagian tubuh yang boleh disentuh orang lain, mana yang tidak. Tubuh itu begitu penting dan punya banyak bagian-bagian yang sangat berharga,’’ tutur perempuan kelahiran 18 Juni 1981 tersebut. (Doan Widhiandono)

Kategori :