HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo menjajal Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek pada Kamis pagi, 3 Agustus 2023 dengan rute dari Stasiun Harjamukti, Depok hingga Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Presiden didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Kereta yang dinaiki Presiden pun berangkat sekitar pukul 08.18 WIB. Layaknya beroperasi normal, LRT yang membawa Presiden bersama rombongan juga berhenti di sejumlah stasiun yang dilalui.
BACA JUGA:Uji Coba Final LRT Digeber Sebelum 18 Agustus 2023
Di pertengahan perjalanan, saat kereta berhenti di Stasiun Cawang, Presiden Jokowi terlihat turun untuk meninjau sejumlah fasilitas yang ada di sana. Setelahnya, Presiden kembali menaiki LRT untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Dukuh Atas.
Presiden menyebut perjalanannya sepanjang 26 kilometer menaiki LRT tersebut dirasa nyaman dan berjalan lancar. “Nyaman dan semuanya alhamdulillah lancar,” ucap Presiden dalam keterangannya usai menaiki LRT.
Presiden menegaskan bahwa aspek keselamatan dan keamanan menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam pengoperasian. Ia mengapresiasi proses pengujian dan evaluasi terkait keamanan dan keselamatan yang terus dilakukan jelang pengoperasian.
BACA JUGA:Perbaikan Software Rampung, Uji Coba LRT Dengan Penumpang Segera Dilanjutkan
“Memang kita mau melihat kesiapan sistem. Urusan keamanan, urusan keselamat an, harus dilihat betul. Jadi tidak usah tergesa-gesa untuk segera dioperasikan,” jelas pria kelahiran Solo tersebut.
Meski demikian, Jokowi berpesan semua hal yang berkaitan dengan sistem, yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan harus diutamakan.
Alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta tersebut menyebut bahwa pembangunan moda transportasi LRT ini merupakan yang pertama kali di Indonesia.
Oleh karena itu, Presiden menilai wajar jika masih ada kekurangan dalam proses pengerjaan maupun pengoperasiannya.
BACA JUGA:Uji Coba LRT Dihentikan di Hari Keempat, Ada Perbaikan Software
Hal ini disampaikan di tengah banyak kritik tentang pembangunan sistem LRT. Mulai dari spesifikasi teknis rangkaian kereta yang berbeda-beda, hingga kesalahan desain longspan jembatan yang melintas di kawasan Gatot Subroto-Kuningan.
"Jangan mengharapkan ini nanti operasi semuanya sempurna. Enggak, pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, teknis, dan lain-lainnya. Ini (kereta-nya) adalah produksi INKA, konstruksinya juga dikerjakan oleh kita sendiri (Adhi Karya), semuanya oleh kita sendiri. Jadi kalau ada kurang-kurang ya harus kita maklumi tetapi kita perbaiki,” jelasnya.