JAKARTA, HARIAN DISWAY - Program sejuta rumah (PSR) dari Kementerian PUPR terus berlangsung. Pada semester pertama tahun ini, tercatat sudah 480.439 unit rumah yang dibangun.
Rinciannya, 420.646 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya 59.793 untuk non-MBR.
Ini upaya Kementerian PUPR untuk memenuhi kekurangan rumah (backlog) Indonesia. Dikerjakan bersama Real Estate Indonesia (REI). Yakni melalui program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Tetapi, ada catatan sendiri terhadap rumah-rumah MBR itu. Terutama menyangkut kualitasnya.
BACA JUGA:Jokowi Buka-Bukaan di Munas REI: 12,1 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah
Presiden Joko Widodo bahkan meminta agar REI memperhatikan beberapa aspek dalam setiap pembangunan.
"Dampak lingkungan diperhatikan, jangan sampai area sumur kering, daerahnya banjir, tempat sampahnya juga tolong disiapkan," terang Jokowi dalam acara Musyawarah Nasional REI di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.
Presiden Jokowi saat meninjau rumah murah di Jabar. Ia mengungkapkan ada 12 juta warga tanpa rumah di Indonesia.-BTN-
Jokowi menaruh harapan besar pada asosiasi perusahaan pengembang properti itu. Yakni agar tetap bisa berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan rumah. Dan tentu dengan tetap menjaga kualitas karya.
Menurut data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, capaian PSR tersebut mengalami peningkatan.
Yang pesat pada Maret sebesar 183.331 unit. Sebanyak 84 persen rumah MBR dan 16 persen rumah non-MBR.
BACA JUGA:28 Rumah di Dukuh Pakis Dieksekusi, 25 KK Hanya Bisa Pasrah
BACA JUGA:Jepang Bagikan Data Emisi Karbon Negara Berkembang, Hasil Observasi Satelit Ibuki II
"Tahun ini adalah momentum kebangkitan industri properti," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah. Dan diharapkan bisa membantu percepatan penyediaan rumah di Indonesia. Hingga kini sudah lebih dari 7 juta unit rumah dibangun dalam PSR sejak 2015. (Mohamad Nur Khotib)