Jokowi Buka-Bukaan di Munas REI: 12,1 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah

Jokowi Buka-Bukaan di Munas REI: 12,1 Juta Orang Indonesia Tak Punya Rumah

Program sejuta rumah Kementerian PUPR-Kementerian PUPR-

HARIAN DISWAY - Tiap tahun jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Terakhir tumbuh 1,05 persen menjadi 278,69 juta. Kebutuhan pasokan rumah juga naik. Kini, tercatat 12,1 juta warga belum punya rumah (backlog).

Presiden Joko Widodo meminta para pengembang menangkap peluang itu. Kebutuhan rumah yang terus meningkat itu seiring dengan lahirnya keluarga baru. Bahkan, pertumbuhan KK bisa tembus 700-800 ribu tiap tahun.

Itu disampaikan Jokowi pada acara Musyawarah Nasional Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.

Backlog perumahan Indonesia tersebut jelas alan membutuhkan lebih banyak pengembang. Biar segera teratasi. 

"Kesempatannya masih banyak dan paling penting kinerja ekonomi kita juga baik," ujar Jokowi di hadapan para pengembang. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), backlog perumahan Indonesia naik dari 2015 lalu yang hanya 11,3 juta. Itu dihitung dari jumlah rumah tangga dikurangi jumlah penduduk. 


Presiden Jokowi saat meninjau rumah murah di Jabar. Ia mengungkapkan ada 12,1 juta warga tanpa rumah di Indonesia.-BTN-

Sementara, pemerintah hanya mampu menyediakan 680 ribu unit tiap tahun. Masih sangat terbatas. Padahal, ditarget harus sudah tuntas pada 2045 nanti. 

BACA JUGA:Prabowo Menghadap Jokowi Lagi

BACA JUGA:Kasus Rocky Gerung: Jokowi Dihina dan Dipuji

Pada awal Januari lalu, sudah ditandatangani MoU Ekosistem Pembiayaan Perumahan oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan. Yakni menyangkut pemenuhan kebutuhan rumah. 

Solusinya pun sudah dirancang. Setidaknya, harus membangun 1,5 juta unit per tahun agar bisa mencapai target. "Itu PR pertama yang dirumuskan,” ujar Dirjen Pembangunan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna. 

Kedua, secara kualitatif, backlog rumah tidak layak huni (Rutilahu) mencapai 23 juta unit pada 2021.

Berdasarkan data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rutilahu itu mencapai 56,75 persen. 

Artinya, banyak yang sudah punya rumah namun tidak layak huni. "Kita ramai-ramai kasih rumah ke mereka. Ini PR bagi ekosistem untuk mencari solusinya,” lanjutnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: