Kasus seperti yang melibatkan Halima Boland menyoroti potensi penyalahgunaan, seperti dalam pemalsuan percakapan atau penyamaran berbasis suara.
Saat teknologi AI terus berkembang, batasan antara suara asli dan suara yang disintesis bisa semakin samar.
Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang verifikasi keaslian suara dan dampak potensialnya terhadap komunikasi serta kepercayaan dalam dunia yang semakin digital.
Menemukan keseimbangan antara manfaat dan tantangan yang ditimbulkan oleh sintesis suara AI tetap menjadi topik diskusi dan eksplorasi yang berkelanjutan. (*)