Si Kebo, Kendaraan Kesayangan Uskup Surabaya Mgr Sutikno, Setia Menemani Wira-Wiri Ngurus Umat

Sabtu 12-08-2023,16:19 WIB
Reporter : Fransisco
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mobil Daihatsu Taft F50 keluaran tahun 1983 adalah kendaraan kesayangan mendiang Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono.

Mobil itu dijuluki Taft Kebo, dicat dengan warna silver cerah. Saking sayangnya, Romo Tik, panggilan akrab sang Uskup, lebih suka mengendarainya daripada mobil mewah lain yang disediakan keuskupan. 

BACA JUGA:Mengenang Uskup Surabaya yang Bersahaja, Penyuka Mobil Taft Kebo

Sahabat dekat Romo Tik, Romo Agustinus Tri Budi Utomo yang kerap disapa Romo Didik, menceritakan bahwa mobil itu sudah dipakai mendiang Uskup sejak bertugas sebagai imam di Ngawi serta menjadi Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII di Malang selama sembilan tahun, periode 1990-2000. 

”Seingat saya, Taft Kebo itu mobil keluaran tahun 1983. Beliau diberi pada tahun 1985," kenang Romo Didik. 

Bertahun-tahun kemudian, si Kebo menjadi tunggangan Romo Tik saat wira-wiri melayani umat. Kecintaan Bapa Uskup itu dibuktikan dengan mencuci dan merawat Taft Kebo seorang diri. 

Kebiasaan itu masih terbawa hingga tahun 2017. Tepatnya saat Romo Tik didiagnosa penyakit kanker prostat. Beliau tidak dianjurkan beraktivitas berat, salah satunya mengendarai si Kebo kesayangannya. 

Tapi Taft sendiri sebenarnya adalah kendaraan berkarakter offroad. Artinya lebih cocok dipakai di jalanan makadam atau berlumpur. Bila digunakan di jalanan aspal kurang nyaman karena suspensinya keras.

Tapi larangan itu kerap dilanggar Romo Tik. Romo Didik menceritakan saat itu sang Uskup kerap mengendarai si Kebo secara diam-diam. Sampai suatu saat, pihak Keuskupan pernah menyembunyikan Si Kebo di Trawas. Alasannya demi kebaikan Monsinyur Vincentius.

BACA JUGA:In Memoriam Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksnono, Mengenang Jiwa Penuh Semangat

"Padahal beliau itu sudah difasilitasi mobil mercy, Alphard, CRV tapi ya gitu kendaraan yang disayang ya Taft Kebo. Katanya, gak pernah rewel," kenang Romo Didik.

"Saya gak tahu kenapa beliau bisa secinta itu dengan mobil Taft Kebo-nya. Padahal kalau dipakai di jalan aspal ya kurang nyaman. Mungkin karena beliau ini kan asli Surabaya arek Perak. Beliau terbiasa melihat kendaraan-kendaraan besi, dari situ mungkin terbawa ke hobinya," imbuh Romo Didik. 

Kini, sepeninggal almarhum, Taft Kebo itu dipasrahkan pada dirinya. Romo Didik menyebut bahwa Romo Tik sempat berpesan agar si Kebo dijaga dan dirawat dengan baik. Pesan itu disampaikan mendiang Monsinyur Vincentius sesaat sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya.(Fransisco)

Kategori :