Maaf Trans7 Belum Cukup, Lirboyo Minta Chairul Tanjung Datang Langsung

Mohamad Nuh, mantan ketua Dewan Pers Indonesia (tiga dari kiri) mendampingi perwakilan dari manajemen Trans7 saat datang langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, kemarin.-Istimewa-
HARIAN DISWAY - Tim produksi Trans7 akhirnya datang juga. Setelah ramai dikecam karena tayangan Xpose Uncensored yang dinilai melecehkan KH Anwar Mansur, mereka memilih sowan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Rabu, 15 Oktober 2025.
Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil didampingi mantan Ketua Dewan Pers Prof Mohammad Nuh. Mereka diterima oleh KH Abdul Muid Shohib, salah satu pengasuh pesantren, bersama pengurus lain. Pertemuan berlangsung tertutup hampir tiga jam dan berakhir sebelum pukul 15.00 WIB.
BACA JUGA:Ribuan Santri Malang Geruduk Balai Kota, Protes Tayangan Trans7 yang Lecehkan Kiai
BACA JUGA:PBNU Ambil Langkah Hukum Terkait Tayangan Trans7 yang Menyakiti Pesantren dan Ulama
KH Abdul Muid kepada awak media seusai pertemuan menjelaskan bahwa tim Trans7 telah datang untuk menyampaikan permintaan maaf atas tayangan program Xpose Uncensored beberapa hari sebelumnya. Ia menyebut, pihak Trans7 mengakui adanya kekeliruan dalam tayangan tersebut yang telah menyinggung kiai sepuh Lirboyo.
“Kami tidak dalam posisi memaafkan, karena yang disinggung dalam tayangan itu adalah Kiai Sepuh KH Anwar Manshur. Kami hanya berharap Pak Chairul Tanjung berkenan sowan langsung ke Lirboyo,” jelasnya,
Artinya, perkara belum selesai. Sebab, bagi Lirboyo, urusan ini bukan sekadar salah tayang.
Melainkan soal marwah. Soal penghormatan terhadap para ulama sepuh. Khususnya dalam konteks ini adalah KH Anwar Mansur.
Tentu saja, nama KH Anwar Mansur begitu identik dengan sanad keilmuan dan keadaban di kalangan santri dan pesantren. Maka, ketika tayangan televisi menyinggungnya, reaksinya meluas bisa ke mana-mana.
Media sosial langsung panas. Muncul ajakan boikot Trans7, bahkan Transcorp. Sebagian menuntut permintaan maaf terbuka. Andi Chairil hanya berkata singkat usai pertemuan. Ia menyebut kunjungannya sebagai bentuk tanggung jawab dan penyesalan. Tidak lebih.
BACA JUGA:Guru Besar UIN Jakarta Kritik Liputan Trans7, Pesantren Jangan Dilihat Sepihak
BACA JUGA:Trans7 Sampaikan Permohonan Maaf atas Tayangan yang Menyinggung Pesantren Lirboyo
Banyak pihak, terutama tokoh-tokoh yang dibesarkan dari dunia pesantren, ikut buka suara. Mereka mengungkapkan kemarahan. Di Jakarta Selatan, tepatnya di depan kantor Trans7, ratusan warga Nahdlatul Ulama menggelar aksi damai.
Mereka datang dari PWNU DKI Jakarta, dipimpin KH Muhyiddin Ishaq, KH Lukman Hakim Hamid, dan KH Samsul Maarif. Tuntutannya sama. Yakni meminta bos Trans7 Chairul Tanjung datang sendiri ke Lirboyo. Karena bagi mereka, maaf tidak bisa diwakilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: