Kemudian ada juga angin yang bersifat dinamika atmosfir Global. Seperti angin timuran (muson timur) yang bertiup dari Australia ke benua Asia pada musim kemarau ini.
BACA JUGA:Atasi Polusi Udara, Murahkan Kendaraan Listrik
Itupun angin tipe ini bertiup di ketinggian yang cukup tinggi. Sementara partikel seperti PM 2.5 melayang sangat rendah di daratan. Yakni di bahwa ketinggian 80 meter.
Menurut Guswanto, memang hujan bisa meluruhkan polutan yang beterbangan. Namun, hujan buatan hampir mustahil dilakukan pada pertengahan musim kemarau. “Biayanya mahal dan belum tentu berhasil juga,” jelasnya.
Salah satu yang bisa dicoba kata Guswanto adalah menggunakan water sprinkler. Alias penyiraman air ke udara. Baik melalui pesawat maupun melalui kendaraan darat. Hal ini kata Guswanto lebih murah daripada operasi TMC yang belum tentu berhasil.(*)