HARIAN DISWAY - Pesona budaya Indonesia memukau ribuan pengunjung Festival Anggrek Asia Tenggara yang berlangsung di Flower Dome Gardens by The Bay. Dalam event yang bertajuk Orchid Extravaganza: Orchid of the East Tropics, 35 seniman tari dari Indonesia tampil. Pameran anggrek, arsitektur, hingga budaya itu seperti biasa digelar lagi atas kolaborsi Kedutaan Besar Indonesia dan Thailand, serta Komisi Tinggi Brunei Darussalam dan Malaysia di Singapura. Karena itu, selain dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Singapura Edwin Tong, ada empat duta besar dari negara-negara yang turut hadir ikut menyaksikan pembukaan. Ada Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo, Duta Besar Thailand untuk Singapura Chutintorn Gongsakdi, Komisioner Tinggi Brunei Darussalam untuk Singapura Dato Paduka Haji Sidek bin Ali, dan Komisioner Tinggi Malaysia untuk Singapura Dato' Dr. Azfar Bin Mohamad Mustafar. Inilah pameran kerja sama lintas negara terbesar yang dilakukan oleh Gardens by the Bay hingga saat ini. Selain anggrek, juga dipamerkan kebaya yang telah dikurasi oleh masing-masing Kedutaan Besar atau Komisi Tinggi untuk mewakili budaya negara mereka. Nah, selain pameran anggrek, KBRI Singapura menampilkan penampilan budaya Indonesia. Untuk merepresentasikan keberagaman seni tradisi Indonesia. Para penampil yang diusung berasal dari beragam kalangan dan sepenuhnya dibawakan oleh masyarakat Indonesia di Singapura. Ada yang berasal dari siswa Sekolah Indonesia Singapura (SIS), ibu-ibu anggota Darma Wanita Persatuan KBRI Singapura, komunitas masyarakat Bali, hingga pekerja migran Indonesia di Singapura. “Di antara negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat luar biasa. Inilah yang ingin kita sampaikan kepada masyarakat di Singapura secara umum dan pengunjung Garden by the Bay secara khusus,” ujar Suryo. Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Singapura Juviano Dos Santos Ribeiro menambahkan bahwa program tersebut juga menjadi bagian dari keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk tahun ini. “Penampilan budaya Indonesia itu diharapkan dapat memberikan impresi positif terhadap Indonesia, terutama dalam upaya memulihkan industri pariwisata Indonesia setelah dihantam pandemi,” tandasnya.
Pameran anggrek tingkat ASEAN ini akan berlangsung hingga September 2023. Event ini diperkirakan akan menyedot jutaan pengunjung yang menikmati nuansa alami dalam kubah raksasa yang dikontrol secara digital ini. (Heti)