Indonesia Hampir Rampungkan Kontrak Pembelian Rudal Supersonik BrahMos dari India

Indonesia Hampir Rampungkan Kontrak Pembelian Rudal Supersonik BrahMos dari India

Sebuah rudal jelajah supersonik Brahmos dipamerkan di Pameran Pertahanan Maritim Internasional di Saint Petersburg pada 28 Juni 2017.-Olga Maltseva-via AFP

HARIAN DISWAY - Indonesia hampir menyelesaikan kontrak perjanjian pertahanan dengan India untuk pasokan rudal jelajah supersonik BrahMos.

Hal ini menurut media berita India yang berjudul "India nears BrahMos missile export deal with Indonesia" yang disunting pada Rabu, 5 November 2025.

Menurut sumber pertahanan yang mereka terima mengatakan bahwa sebagian besar tahap prosedural dan negosiasi telah selesai, hanya persetujuan akhir dari pihak Rusia yang masih menunggu sebelum kontrak dapat ditandatangani.

Ijin Rusia diperlukan karena rudal jelajah supersonik BrahMos merupakan hasil kerjasama antara India dengan Rusia.

Jika kesepakatan tersebut berhasil tercapai, nilai kontrak diperkirakan mencapai sekitar USD 450 juta atau 7,5 triliun rupiah.

Pada bulan Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Muhammad Ali yang menghadiri undangan India Republic Day Parade di New Delhi yang bertujuan untuk memperkuat hubungan pertahanan strategis kedua negara.

BACA JUGA:Indonesia Bahas Modifikasi Sukhoi TNI AU dengan Rudal BrahMos dari India

Dalam kunjungan tersebut, Indonesia telah mejalin hubungan pertahanan melalui Komite Kerja Sama Pertahanan Gabungan (JDCC) dan menyetujui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) baru.

Perjanjian ini mencakup berbagai kerja sama di bidang pertahanan seperti kolaborasi yang lebih besar dalam produksi pertahanan, pertukaran teknologi, dan integrasi rantai pasokan.


Pekerja membersihkan rudal BrahMos setelah gladi resik perayaan Hari Republik India dalam acara pratinjau pers di New Delhi, 22 Januari 2003. New Delhi dan Moskow sepakat untuk mengembangkan bersama pesawat tempur generasi kelima dan memproduksi rudal jel-Prakash Singh-via AFP

Sistem BrahMos India, yang dilaporkan digunakan secara operasional selama konflik India-Pakistan pada bulan Mei 2025, telah menarik perhatian internasional karena presisi dan kecepatannya.

Membuat negara Filipina menjadi negara ASEAN pertama yang memesan sistem ini. Kontrak Filipina diperkirakan bernilai sekitar USD 420 juta, yang ditandatangani pada tahun 2022. India telah mengirimkan dua gelombang pertama sistem rudal tersebut ke Manila.

BACA JUGA:Mulai KHAN sampai BrahMos, Ini dia 5 Sistem Rudal Strategis yang Akan Lindungi Indonesia

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh juga baru-baru ini mengungkapkan bahwa India telah menandatangani kontrak ekspor rudal senilai hampir USD 450–455 juta dengan dua negara sahabat Filipina yang tidak disebutkan namanya, yang diyakini termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber