2.665 Unit Motor BBM Milik Pemkot Surabaya Bakal Dilelang, Ganti Motor Listrik

Rabu 23-08-2023,21:44 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA,HARIAN DISWAY-Jumlah motor operasional Pemerintah Kota Surabaya tercatat sebanyak 2.665 unit. Semuanya akan dilelang tahun ini. Sebab, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin menggantinya dengan motor listrik.

 

Tujuannya, tentu demi mengurangi emisi karbon dan pencemaran udara di Kota Pahlawan. Mengingat indeks kualitas udara Surabaya juga masuk dalam kategori sedang. Eri tak ingin kualitas udara ibu kota Jawa Timur ini sama nasibnya dengan Jabodetabek.

 

“Semua sepeda motor di pemkot kita lelang, setelah itu kita beli motor listrik,” ujarnya, Rabu, 23 Agustus 2023. Namun, penjualannya harus melalui balai lelang. Sebab, masih tercatat sebagai aset pemkot.

 

BACA JUGA:Percepat Konversi, Subsidi Motor Listrik Kini Jadi Rp 10 Juta

 

Seluruh hasil penjualan itu akan menjadi pendapatan asli daerah (PAD). Baru kemudian dibelanjakan untuk motor listrik. Yang dilelang, kata Eri, masih kendaraan roda dua saja. 

 

“Kalau yang mobil belum. Karena harganya masih tinggi,” ujar Eri. Yakni bisa mencapai Rp 400 juta hingga Rp 500 juta per unit. Alternatifnya, bisa dengan mengonversi mobil BBM ke mobil listrik.

BACA JUGA:Ayo Konversi Motor BBM ke Motor Listrik, 2024 Ada Jatah 200 Ribu Kendaraan Roda Dua dari Kementerian ESDM

 

Sebagaimana sebelumnya kendaraan kepala dinas yang sudah dikonversi dari BBM ke gas. Ia akan mengonsultasikan lebih dulu. Jika memungkinkan, bisa pakai mobil BBM dan listrik.

 


Peluncuran program konversi motor listrik di Badan Litbang ESDM pada September 2022.-Kementerian ESDM-

 

Di sisi lain, Pemkot Surabaya menyiapkan antisipasi. Tak mau kualitas udara memburuk. Ada sejumlah program yang bakal diterapkan.

 

Pertama, penanaman 1.000 pohon setiap hari. Kedua, cek rutin uji emisi kendaraan. Ketiga, pemantauan udara secara berkala.

 

"Kami akan menggalakkan kembali gerakan satu jiwa satu pohon (Sajisapo)," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Selasa, 22 Agustus 2023. Ini demi menjaga kualitas oksigen. Maka penanaman harus dilakukan terus-menerus.#

BACA JUGA:Gerakan Sajisapo Surabaya, Tak Mau Udara Tercemar seperti Jakarta

 

Program tanam seribu pohon saban hari itu dilakukan di seluruh wilayah. Terutama di kawasan yang tingkat lalu lintasnya tinggi akan diperbanyak. Seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Margomulyo. 

 

"Nanti juga mempertimbangkan estetika agar sedap dipandang. Misal terlalu banyak atau rapat kan nggak bagus," katanya.

 

Gerakan Sajisapo ini dilakukan setiap kali ada kelahiran bayi di lingkungan perkampungan. Hebi pun mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan cara menanam pohon. Baik tanaman perdu maupun semak. (*)



Kategori :