Jepang Tertarik Kirim Misi ke Bulan untuk Mencari Air

Sabtu 26-08-2023,15:25 WIB
Reporter : Ribka Julia Brillianti
Editor : Doan Widhiandono

TANEGASHIMA, HARIAN DISWAY – Gairah eksplorasi antariksa semakin berkobar dengan munculnya temuan baru mengenai keberadaan air di permukaan bulan. Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) pun bersiap meluncurkan wahana anyar mereka. Namanya, Smart Lander for Investigating Moon (SLIM).
 
Misi ambisius itu diberi nama Moon Sniper. Bisa diterjemahkan sebagai: membidik bulan.
 
Lewat proyek itu, SLIM akan dibawa melintasi ruang hampa selama 4-6 bulan sebelum mencapai tujuannya di bulan.
 
Pusat Antariksa Jepang Tanegashima, yang terletak di Provinsi Kagoshima, akan menjadi titik peluncuran SLIM.
 
SLIM adalah wahanya setinggi total 2,4 meter. Lebarnya 2,7 meter. Tinggi tanpa kaki adalah 1,7 meter. Proses penyiapannya dilakukan pada 29 Agustus 2023-15 September 2023.
 
Tujuan proyek itu adalah menemukan dan mengkaji endapan es yang bisa menjadi sumber air di wilayah kutub selatan bulan. Kalau air itu bisa dimanfaatkan, manusia bisa menggunakannya untuk hidup dan eksplorasi lebih lanjut di luar angkasa.
 
BACA JUGA : Sejarah Ditorehkan: Wahana Antariksa India Sukses Mendarat di Permukaan Bulan
 
SLIM akan membawa teknologi pendaratan presisi yang belum pernah dicoba sebelumnya. Akurasi pendaratannya sangat tinggi. Kalaupun meleset, kekeliruannya hanya sekitar 100 meter.
 
Jepang mengklaim teknologi anyar itu bisa membuka peluang baru dalam eksplorasi astronomi. Bisa mempercepat riset luar angkasa.
 
Shinichiro Sakai, salah seorang anggota tim mengatakan bahwa teknologi yang dibawa begitu canggih. Sehingga, harus sukses. Tim yang terdiri atas berbagai ahli dan ilmuwan juga akan ikut dalam perjalanan tersebut. Mereka punya peran masing-masing untuk memastikan keberhasilan misi.
 
BACA JUGA : Chandrayaan 3 Milik India Mendarat di Bulan, Ongkosnya Paling Irit
 
Dalam persiapannya, JAXA dibantu ilmuwan dari berbagai universitas terkemuka. Misalnya, Universitas Metropolitan Tokyo, Universitas Meiji, dan Universitas Kyushu.
 
Kolaborasi itu diharapkan bisa membuat Jepang membantu menjawab misteri alam semesta yang luas. (Ribka Julia Brillianti)
Kategori :