India Berhasil Mendarat di Kutub Selatan Bulan, Mengapa Rusia Gagal?
Reporter:
Aprilia & Evita|
Editor:
Doan Widhiandono|
Sabtu 26-08-2023,19:32 WIB
SORAK-SORAI warga New Delhi yang membawa replika kertas Chandrayaan-3 di jalanan ketika pesawat kebanggaan India itu mendarat di bulan, 23 Agustus 2023.-ARUN SANKAR-AFP -
HARIAN DISWAY – Sejarah baru tercatat saat India berhasil mendaratkan wahana antariksa di kutub selatan bulan, 23 Agustus 2023. Peristiwa itu bukan hanya sukses untuk India. Tetapi juga menjadi tonggak bagi dunia eksplorasi luar angkasa. Sebab, India adalah negara pertama yang mampu mendaratkan wahana di kawasan yang selama ini masih menjadi misteri bagi manusia. Nah, jika India berhasil, lalu mengapa negara lain gagal?
Sebelumnya, beberapa negara memang mencoba mendaratkan wahana antariksa di bulan. Tetapi, mayoritas melakukannya di wilayah khatulistiwa bulan.
Justru India-lah yang akhirnya sukses mencapai kutub selatan bulan. Itulah wilayah yang selama ini punya kepentingan ilmiah yang tinggi. Kawasan itu diyakini menyimpan kandungan es, air, dan unsur berharga lainnya.
Artinya, diyakini bahwa di masa depan ada sumber daya atau bahkan air minum yang bisa dipakai untuk misi luar angkasa.
Gambar Chandrayaan-3 Menggunakan Simulasi Komputer-Rediff-
CNN melaporkan bahwa air dan es itu ada dalam kawah-kawah gelap di kawasan kutub selatan bulan. Dalam hal ini, rover (wahana penjelajah) India yang bernama Pragyan akan berperan penting.
Ia akan menjelajahi permukaan bulan selama dua pekan. Dalam kurun itu, ia akan mengambil gambar, melakukan eksperimen geologi, dan menginvestigasi keberadaan air atau es.
Dengan potensi tersebut, pengembangan pangkalan di bulan untuk misi luar angkasa di masa depan menjadi lebih mungkin. Sebab, air es dapat diolah menjadi oksigen dan bahan bakar. Kawasan kutub selatan Bulan tersebut diyakini menyimpan potensi yang sangat besar.
Roket Soyuz yang akan membawa wahana pendarat Luna-25 ketika dipersiapkan, Minggu, 6 Agustus 2023.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Sebaliknya, upaya Rusia gagal pada misi serupa. Sejak awal Agustus 2023, India dan Rusia memang berkompetisi untuk menjadi yang pertama mendaratkan wahana antariksa kutub selatan bulan.
India memilih pendekatan yang santai. Chandrayaan-3, pesawat milik India, memilih sabar dalam melintasi orbit yang lebar. Seiring waktu, pesawat itu mendekati bulan secara perlahan.
Sementara Rusia memilih jalur pintas dengan waktu tempuh yang lebih singkat melalui wahana Luna-25.
Tetapi, Luna-25 justru gagal. Alih-alih mendarat, ia justru terempas. Jatuh. Tepat pada 19 Agustus 2023 atau empat hari sebelum keberhasilan India.
Badan luar angkasa Rusia Roscosmos, mengakui bahwa ada kesalahan dalam analisis data. Akibatnya, roket pun mengubah lintasan secara frontal di luar orbit yang direncanakan. Hingga akhirnya menabrak permukaan bukan.
Keberhasilan India dan kegagalan Rusia menjadi pelajaran berharga dalam eksplorasi antariksa. Misi harus dilakukan dengan pendekatan yang cermat, analisis data yang tepat, dan kesadaran terhadap risiko.
Prestasi India di wilayah kutub selatan bulan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam eksplorasi luar angkasa. Sedangkan Rusia harus mengambil pelajaran penting untuk menghindari kegagalan di masa depan. (Aprilia Larasati/Evita Fairuza Salsabila)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: