BOYOLALI, HARIAN DISWAY - Jalan Tol Solo-Ngawi terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal tersebut diwujudkan dengan kemudahan akses angkutan orang dan barang melalui konektivitas dengan kawasan-kawasan industri.
Jalan tol yang dikelola oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) ini memiliki total 8 akses berupa simpang susun yang terhubung dengan kawasan-kawasan industri strategis.
BACA JUGA:Profil Jalan Tol Gempol Pasuruan: Dukung Akses Daerah Industri dan Pariwisata Jawa Timur
Antara lain Simpang Kartasura, Simpang Susun Bandara Adi Soemarmo, Simpang Susun Solo, Simpang Susun Purwodadi, Simpang Susun Karanganyar, Simpang Susun Sragen, Simpang Susun Sragen Timur, dan Simpang Susun Ngawi.
Direktur Utama PT JSN Mery Natacha Panjaitan mengungkapkan, jalan tol sepanjang 91,09 Km ini memiliki 8 gerbang tol.
Meliputi Gerbang Tol (GT) Colomadu, GT Bandara Adi Soemarmo, GT Ngemplak, GT Gondangrejo, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi.
“Jalan Tol Solo-Ngawi lewat gerbang-gerbang tersebut mampu mempersingkat waktu tempuh perjalanan ke kawasan industri jika dibandingkan dengan akses arteri,” jelas Mery.
BACA JUGA:Jalan Tol Ngawi-Kertosono Sediakan 3 Akses Tol untuk Dukung Pariwisata Lokal
Sebagai simulasi, pada kondisi normal perjalanan dari Semarang menuju salah satu wilayah industri yang berada di sekitar Kebakkramat Karanganyar melalui jalur arteri memerlukan waktu sekitar 3 jam 47 menit.
Sedangkan jika melalui Jalan Tol Solo-Ngawi hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam 31 menit.
Berdasarkan catatan data volume lalu lintas kendaraan di Jalan Tol Solo-Ngawi sampai dengan Semester I 2023, tercatat sebanyak 32.340 kendaraan per hari hari yang melintas melalui 8 Gerbang Tol Jalan Tol Solo-Ngawi.
Jumlah ini meningkat 21,4 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas harian pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 26.644 kendaraan per hari.
Jalan Tol Solo-Ngawi yang membentang dari Solo hingga Ngawi ini mulai dioperasikan secara bertahap sejak tahun 2017 dan pada Desember 2018 dioperasikan secara penuh. Jalan tol ini terintegrasi dengan Ruas Jalan Tol Semarang-Solo dan Ngawi-Kertosono.
Keberadaan Jalan Tol Solo-Ngawi ini berperan sebagai bagian dari sistem jaringan jalan dan transportasi nasional sekaligus sebagai sarana penting di jaringan Tol Trans Jawa yang mendukung pengembangan wilayah dan meningkatkan pemerataan hasil pembangunan.(*)