Uston Nawawi, Best Coach of The Week Liga 1 yang Nasibnya Dipersulit PSSI

Selasa 05-09-2023,23:00 WIB
Reporter : Fidelis Daniel
Editor : Gunawan Sutanto

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kesempatan berharga sebenarnya datang untuk Uston Nawawi. Manajemen Persebaya kabarnya lebih sreg memilih Uston naik kelas menjadi head coach, dibanding mencari pelatih asing. 

Sejak mengakhiri kontrak Aji Santoso, Persebaya memang kabarnya tak tertarik sama sekali mendatangkan pelatih lokal baru. Akhirnya, pilihan pun jatuh dengan menaikkan level Uston. Dari asisten pelatih, menjadi caretaker, lalu didefintifkan sebagai head coach.

Persebaya tahu ada halangan yang dihadapi Uston jika ia dijadikan head coach. Apalagi jika bukan persyaratan pelatih tim Liga 1 wajib memiliki lisensi AFC A Pro.

Uston sebenarnya sudah mempersiapkan diri. Jauh hari ia sudah mengikuti kursus kepelatihan untuk mendapatkan lisensi AFC A Pro. Kini Uston sudah menyelesaikan lima modul. Lebih dari separo pelajaran atau modul kepelatihan sudah ia jalankan. 

Dua modul lain belum diselesaikan bukan karena Uston mbeler. Tapi lebih karena belum ada kepastian jadwal pelatihan dari PSSI.

BACA JUGA:Dua Minggu Surat Persebaya Soal Uston Nawawi Tak Berbalas, Yahya Alkatiri: Ada Apa dengan PSSI?

Melihat hal ini, manajer Persebaya berinisiatif mencarikan solusi. Salah satunya meminta kelonggaran PSSI agar Uston tetap diberi kesempatan menjadi head coach.

Surat pun dikirim manajemen Persebaya. Dikirim untuk PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga. Juga ke PSSI sebagai induk olahraga sepak bola

Surat bernomor 34/PT.PI-VIII/2023 itu dikirim 23 Agustus 2023 silam. Perihalnya terkait kelonggaran regulasi. Surat dikirim dengan tanda tangan dari Yahya Alkatiri.

Dalam surat itu ada tiga alasan mengapa Persebaya mengajukan kelonggaran. Pertama, sebagai tim yang selama ini terkenal dengan mengorbitkan pemain-pemain muda, Persebaya juga ingin memberdayakan dan memberi kesempatan pada pelatih lokal.

BACA JUGA:Ditanya Soal Pelatih Baru Persebaya, Bruno Moreira Merasa Nyaman dengan Uston Nawawi 

Namun pada alasan kedua disebut, bahwa faktanya saat ini di Liga 1 sangat terbatas pelatih lokal dengan lisensi AFC A Pro. Padahal lisensi itu disyaratkan di regulasi kompetisi Liga 1 2023/2024.

Alasan ketiga terkait kondisi Uston Nawawi. Disebutkan bahwa Uston Nawawi adalah peserta kursus pelatih lisensi AFC A Pro yang telah diselanggarakan PSSI sejak tahun lalu (2022). Saat ini Uston telah menyelesaikan modul 5 (lima) atau lebih dari separo program yang dijadwalkan.

"Artinya secara keilmuan dan teori, coach Uston sudah cukup. Tinggal praktek langsung di lapangan. Hemat kami, dengan menjadi head coach Persebaya, tentu bisa menjadi media untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapat selama kursus," kata Yahya.

Nah surat itu sampai sekarang belum dibalas. Saling lempar pun terjadi. PT LIB mengaku menunggu PSSI.

Kategori :