Adaptasi juga meresapi dunia pendidikan medis.
Institusi pendidikan kini tak lagi hanya mengajarkan anatomi dan fisiologi, tetapi juga bagaimana berkomunikasi di era digital, bagaimana memahami data besar, dan bagaimana berkolaborasi dengan profesi lain demi kesejahteraan pasien.
Dan, di tengah-tengah semua evolusi itu, inti kedokteran tetap tak berubah: komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Semua inovasi, adaptasi, dan kolaborasi diarahkan pada satu tujuan suci itu.
Dokter hari ini bukan hanya ilmuwan, melainkan juga komunikator, inovator, dan kolaborator.
Mereka berupaya keras untuk menjalin hubungan dengan pasien untuk mendengar dan memahami serta memberikan solusi terbaik.
Sebagai masyarakat, kita memiliki peran dalam menyokong evolusi kedokteran. Dengan feedback dan dukungan kita, kita memastikan bahwa kedokteran tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan kita.
Seiring berjalannya waktu, bisa jadi wajah kedokteran di masa depan akan sangat berbeda dari yang kita kenal saat ini.
Namun, dengan adaptasi dan evolusi yang terus-menerus, kita dapat yakin bahwa kedokteran akan terus berada di garis depan pelayanan kesehatan.
Sebagai epilog, mari kita berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah untuk para dokter yang tak kenal lelah beradaptasi dan berevolusi. Tanpa dedikasi dan cinta mereka, kemajuan dunia kesehatan tak akan pernah terwujud. (*)
*) Dokter spesialis kelautan, pengurus IDI Jatim, dosen FK UHT Surabaya.