Ketiga kawasan tersebut, kata Freddy akan luar biasa bila dapat dihubungkan. Sehingga tak ada ruang kosong lagi. Semua titik akan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
BACA JUGA:Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro dari Makassar, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Yang kedua, kata Freddy, daya eksplorasinya harus kuat. Terutama menonjolkan sesuatu yang unik dan otentik. Misalnya, seperti Jalan Tunjungan yang disulap menjadi Tunjungan Romansa.
"Tunjungan Romansa itu berhasil. Bagus sekali. Tapi, untuk wilayah utara, saya agak pesimis," ungkap dosen Arsitektur Interior dari Universitas Ciputra itu.
Maka wisata kota tua pun nanti sebaiknya juga menerapkan hal serupa.
Harus ada sesuatu yang otentik. Ekspresi budaya di tiap kawasan tak boleh dibatasi. Agar para pengunjung juga punya alasan kuat untuk datang ke tempat tersebut.
Bagi Freddy, konsep Kya-Kya Reborn saat ini kurang berhasil. Lantaran telah membatasi sesuatu yang otentik dari kawasan pecinan. Yakni dengan meniadakan menu berbahan daging babi.
"Padahal, orang datang ke Kya-Kya memang ingin kulinernya. Kalau dibatasi seperti itu berarti juga tak mendidik," terangnya.
BACA JUGA:Menengok Wacana Surabaya Kutho Lawas (1): Target Launching Akhir Tahun untuk Sambut Tahun Baru
Selain itu, secara otomatis juga melemahkan daya tarik kawasan tersebut. Inilah yang tak boleh terulang dalam mengembangkan wisata kota tua nanti.
Jika tidak, wisata tersebut tidak akan langgeng. Hanya meriah saat pembukaan. Tetapi tak bisa diandalkan sebagai tempat wisata rutin lantaran tak punya sesuatu yang unik.
Freddy juga mengusulkan agar Pemkot Surabaya melibatkan para pakar. Tidak menanganinya sendiri supaya wisata yang dikembangkan bisa total dan esensial.
"Harus punya pakar profesional di lapangan, karena para pakar ini akan total, nggak mikir yang lain-lain," tandasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya akan mengembangkan lagi potensi wisata dengan membangun kawasan wisata kota tua alias Suroboyo Kutho Lawas . Lokasinya di sekitar Jembatan Merah dan Jalan Karet.
Suasana Jembatan Merah saat sore hari-M Syahirol Layeli-