Nasib hukum Siskaeee di film porno Keramat Tunggak belum ditentukan. Dia sudah diperiksa di Polda Metro Jaya pada Senin, 25 September 2023. Dia pernah dihukum karena membuat dan menyebar video pamer kemaluan di Bandara Yogya. Akankah dia bakal dibui lagi?
BELUM dipastikan status hukum Siskaeee. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin, mengatakan sebagaimana berikut.
”Masih baru saja diperiksa. Yang bersangkutan diberi sekitar 40 pertanyaan.”
BACA JUGA:Film Porno Keramat Tunggak: Aktris Dibayar Rp 1 Juta Per Hari, tapi Mengeluh
BACA JUGA:Kepastian Hukum Bintang Film Porno Keramat Tunggak
Siskaeee diperiksa enam jam. Dari pagi sampai sore. Saat keluar dari Polda Metro, kepada wartawan, dia mengatakan, dia mencatat, diberi 48 pertanyaan terkait perannya di film Keramat Tunggak.
Pertanyaan vital, mengapa dia mau main di film porno yang sudah diblokir Kemenkominfo itu?
Siskaeee menunjukkan skenario film Keramat Tunggak. Itu juga diserahkan kepada penyidik Polda Metro. Bahwa di skenario itu tidak ada adegan porno. Bercerita tentang pelacur (diperankan Siskaeee) yang tobat di bulan Ramadan. Setelah dia dinikahi pria baik-baik.
Siskaeee: ”Saya ditawari sutradara (Irwansyah) main di film religi. Terus, diberi skrip ini. Saya mau. Syutingnya di bulan Ramadan lalu (Maret 2023). Alasan saya mau, karena saya ingin mengubah image.”
Maksudnya, dia yang semula terkenal sebagai pembikin video porno akan mengubah image jadi bintang film religi. Tobatnya pelacur.
Eee… Ternyata dia main di film porno juga.
Bagaimana bisa porno lagi? Siskaeee menjawab: ”Jadi begini, sudah pada nonton filmnya belum? Pasti ada yang lihat cuplikan saya pakai mukena, kan? Itu kan juga saya ngambil kerjaan film itu karena skenario yang diberikan kepada Siska saat itu memang berbentuk film religi.”
Dilanjut: ”Dan kami juga syutingnya di bulan Ramadan dan keluar filmnya itu pas Lebaran. Film religinya sinopsisnya itu seorang PSK bertobat di bulan Ramadan.”
Tapi, bagaimana bisa porno?
Siskaeee: ”Adegan itu (porno) saya semula tidak tahu, di skrip tidak ada. Saya tidak tahu akan ada adegan syur atau dewasa. Tapi, saat syuting tiba-tiba sutradara mengarahkan begini-begitu… Sutradara memaksa. Jadinya, kami para pemain terpaksa menurut.”