JAKARTA, HARIAN DISWAY - Ada yang bikin pecah pada rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2023. Ribuan kader yang hadir riuh. Bahkan banyak yang berdiri melongok. Ingin menyaksikan satu momen langka yang terjadi di panggung.
Momen itu mungkin berlangsung hanya semenit. Tetapi, bisa bikin suasana rakernas gayeng dalam sekejap. Yakni saat Presiden Joko Widodo dan calon presiden Ganjar Pranowo menggandeng tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tepat ketika ketiga para elite PDI Perjuangan itu hendak turun dari panggung.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Siapa Lebih Teknokratis?
Suasana makin meriah oleh tepuk tangan ribuan kader. Juga para tamu yang hadir. Lebih dari 10 menteri dan jajaran setingkatnya. Menyaksikan ketiga tokoh itu berjalan menuju kursi.
“Jokowi… Ganjar Presiden..,” seru para kader. Tepuk tangan terus berlangsung. Nico Siahaan yang menjadi pembawa acara, seorang kader PDIP juga, berceletuk “Makin kompak,” kata Nico disambut tawa para tamu dan ribuan kader.
Tawa itu boleh ditafsirkan bermacam-macam. Apalagi, beberapa waktu belakangan, Jokowi diisukan seolah berjaga jarak dengan partainya. Terutama karena mantan wali kota Solo itu ditengarai mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Juga tentu saja karena putra bungsunya, Kaesang Pangarep, terjun ke dunia politik. Tidak berlabuh ke partai yang membesarkan bapaknya. Tetapi malah memilih Partai Solidaritas Indonesia. Bahkan langsung didapuk sebagai ketua umum.
BACA JUGA:Luka Lama: SBY vs Megawati
Dalam pidatonya, Megawati ingin kader-kader PDIP bekerja bersama rakyat menuju pemilu. Berpolitik dengan nurani. Dan menyandarkan perjuangan pada kesetiaan terhadap rakyat.
"Selama ini kita menyatu dengan rakyat, jangan sekali pun pernah gentar menghadapi berbagai kepungan dan manuver politik praktis yang hanya sekadar menggunakan keinginan, kekuasaan, sebagai tujuan," ujarnyi.
Megawati meminta para kader partai berlogo Banteng itu tak takut menghadapi gangguan. Sebab, katanyi, PDIP telah teruji oleh gemblengan sejarah yang begitu hebat dan menyakitkan. Khususnya selama masa Orde Baru.
Dia menegaskan bahwa perjuangan PDIP di Pemilu 2024 pada kedaulatan pangan. Untuk mencapai tujuan itu, para kader harus memenangkan PDIP di pemilu legislatif dan eksekutif.
"Memenangkan pemilu legislatif dan Bapak Ganjar Pranowo sebagai presiden republik Indonesia kedelapan. Sanggup?" ucap Mega.
"Sanggup!" teriak para kader PDIP. (Mohamad Nur Khotib)