Prestasi bocah ini luar biasa. Ia baru kelas 5 SDN Rungkut Menanggal 1 Surabaya. Di usianya, ia berhasil mengajak 200 warga Rungkut Permai menanam seribu aloevera (lidah buaya). Hingga kini, ia sukses membudidayakan sekitar 10 ribu tanaman tersebut.
DIMAS Abhiyasa Wibowo lahir pada 7 Mei 2012. Ia anak tunggal pasangan Dwi Wibowo Raharjo dan Vena Amelia.
Keluarga Dimas memang pencinta tanaman. Sehingga, ia selalu didukung dalam kecintaannya pada lingkungan. Selain itu, Dimas juga didukung sekolah dan kawan-kawannya.
Hal tersebut diamini oleh Ika Suci Rahayu, Kepala Sekolah SDN Rungkut Menanggal 1 Surabaya. Dia melihat bahwa sejak kelas 4 SD Dimas sudah menampakkan jiwa peduli lingkungan. Suka mengikuti aksi pengumpulan sampah di sekolah.
Aktivitas lingkungan Dimas bermula ketika ia mewakili sekolah. Yakni, pada ajang seleksi Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2023. Penyelenggaranya adalah Klub Tunas Hijau, organisasi yang sudah belasan tahun menunjukkan konsistensi di bidang lingkungan hidup.
BACA JUGA : Tokoh Muda Jatim Bincang Isu Lingkungan, Beasiswa, Pengangguran, dan Financial Planning di Omah Guyub
Di situ, Dimas mendapatkan ide soal aloevera. Tanaman tersebut mudah sekali dibiakkan. Selain itu, ragam olahannya juga banyak. Dengan brand D’Alova, Dimas membuat es aloevera, sabun, sampo, puding, hingga teh. Kata Dimas, aloevera punya berjibun manfaat. Mulai menjaga kelembapan alami kulit hingga merangsang pertumbuhan rambut.
Dimas Abhiyasa Wibowo di tengah-tengah tanaman aloevera.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
Semua pengetahuan dan teknik pengolahan itu dipelajari secara otodidak. Lewat YouTube.
Dimas pun menggandeng UMKM dan warga sekitar. Sejak Juni 2023, ia sudah mencobakan produknya ke lebih dari 40 orang.
Saat peresmian Kampung Budi Daya Aloevera, 1 September 2023, Dimas terlihat percaya diri. Berwibawa. Tegas. Seperti namanya: Wibowo.
’’Saya ingin membudidayakan aloevera sebanyak-banyaknya. Juga menyosialisasikan kepada warga agar semua tahu bahwa membudidayakan aloevera itu mudah,’’ kata bocah dengan lesung pipit itu.
Dimas memotong tumpeng Kampung Adopsi Aloevera bersama Kepala Sekolah SDN SDN Rungkut Menanggal 1 Ika Suci Rahayu.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
Sebagai aktivis lingkungan hidup, apakah Dimas suka keluyuran dari satu titik ke titik lain? Ternyata tidak. Bocah ceria dan humoris itu menggemari permainan piano. Juga rajin membaca buku. Terbilang anak rumahan. Tetapi, di kelas ia adalah anak yang aktif dan suka menjadi pemimpin. “Dia itu kalau sekolah senang jadi pelopor. Jadi, jiwa kepemimpinan dan jiwa leadership-nya sudah keluar,” jelas Vena Amelia, ibu Dimas. (Rizquna Qurrota Aini)