Bersih-Bersih Sungai SDN Rungkut Menanggal 1: Siswa Hingga Kepsek Nyemplung ke Comberan

Bersih-Bersih Sungai SDN Rungkut Menanggal 1: Siswa Hingga Kepsek Nyemplung ke Comberan

Siswa, wali murid, guru, hingga Kepala SDN Rungkut Menanggal 1 Surabaya membersihkan saluran di Rungkut Barata, Sabtu, 10 Desember 2022..-Boy Slamet/Harian Disway-

Siswa-siswi hingga kepala SDN Rungkut Menanggal 1 kompak nyemplung ke got Sabtu, 11 Desember 2022. Peserta Surabaya Eco School yang digagas Tunas Hijau dan Pemkot Surabaya itu membersihkan saluran yang ada di Perumahan Rungkut Barata.

SALURAN air di dekat Masjid Al-Muslimun, Rungkut Barata, itu terlihat sangat dangkal. Airnya yang tenang mengalir pelan. Warnanya putih agak kebiruan. Seperti air sabun.

Pihak SDN Rungkut Menanggal 1 berdiri di tepi saluran. Mereka sudah menyiapkan sekop, garukan saluran, hingga karung. Pagi itu mereka akan mengurangi endapan lumpur hitam di sungai tersebut.


Persiapan SDN Rungkut Menanggal 1 sebelum membersihkan Sungai di Rungkut Barata.-Boy Slamet/Harian Disway-

Para murid yang mengenakan seragam hijau itu tak terlihat jijik sama sekali. Itu bukan kegiatan bersih-bersih pertama mereka. Mereka rutin bersih-bersih ke berbagai titik sambil mengajak guru dan orang tua. Termasuk di kaki Suramadu.

Namun, agenda bersih-bersih pagi itu agak ekstrem. Mereka harus menceburkan diri ke comberan. Lumpur menumpuk di tengah. 

Dalam sekejap, seragam hijau pun berubah jadi hitam. Rupanya, dasar saluran itu mencapai 1 meter. Kaki guru dan Kepala SDN Rungkut Menanggal 1 Ika Suci Rahayu sampai tak terlihat. Terbenam ke comberan. 


Gotong royong SDN Rungkut Menanggal 1 saat membersihkan endapan sungai yang tak jauh dari sekolah mereka.-Boy Slamet/Harian Disway-

Salah seorang murid yang tak pernah absen acara kerja bakti itu adalah Verlita Anggraini Putri. Dia juara ketiga Putri Lingkungan Hidup 2022 dengan karya limbah cangkang telur.

Gadis yang akrab disapa Lita tersebut heran. Sebab, sampah dari endapan sungai ternyata bukan hanya lumpur, melainkan juga sampah plastik dan ranting pohon.

Sempet-sempetnya nemuin robot sama boneka Barbie,” ujarnya, lantas tertawa, saat ditemui Harian Disway, Sabtu, 10 Desember 2022.

Dia membuktikan bahwa mengatasi persoalan lingkungan tak hanya berhenti di kompetisi. Saat dia membersihkan sungai, orang tuanyi tetap ikut serta. Itu jadi bagian keluarga sadar iklim yang dicanangkan organisasi Tunas Hijau.

Dengan mengenakan boots safety dan sarung tangan putih, Lita memungut sampah di pinggiran sungai. Hidungnyi seperti kebal dengan bau got itu. 


Siswa SDN Rungkut Menanggal 1 Dimas Abiyasa Wibowo menunjukkan sarung tangan yang sudah belepotan dengan lumpur comberan.-Boy Slamet/Harian Disway-

Siswi yang bercita-cita menjadi dokter tersebut mengaku gemas bila melihat sampah menumpuk. ”Lebih seru kalau bersih-bersih sungai. Ada perasaan lega kalau melihat sebelum dan sesudah dibersihkan,” ungkapnyi.

Hari itu 55 orang diterjunkan selama satu setengah jam. Mereka berhasil mengumpulkan 9 karung lumpur dan sampah. Mereka juga membersihkan material bangunan yang ada di tepian sungai. 

Tahun ini organisasi Tunas Hijau kembali menggelar lomba Surabaya Eco School yang dimulai Oktober lalu. Program-programnya terus berinovasi. Tiap pekan ada tantangan yang diberikan.


Wali Kota Surabaya Armuji mengiringi finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Tunas Hijau Surabaya di Balai Kota.-Boy Slamet/Harian Disway-

Peserta harus punya tempat adopsi di sekitar sekolah. Program itu untuk mengaktifkan kembali pengelolaan lingkungan hidup pascapandemi.

Kepala SDN Rungkut Menanggal I Ika Suci Rahayu berinisiatif mengadakan bersih sungai sekaligus menjawab tantangan tersebut. 

Apalagi, kini telah memasuki musim hujan. Kawasan itu tak jarang dilanda banjir. Bantaran sungai yang lebih tinggi ditakutkan memperparah sekolah tersebut.

”Bersih-bersih ini sudah disampaikan ke RT setempat. Jadi, kami mengajak masyarakat untuk ikut juga,” katanyi.


Kepsek SDN Rungkut Menanggal 1 Ika Suci Rahayu terbenam di lumpur saat acara kerja bakti bersama siswanya.-Boy Slamet/Harian Disway-

Alumnus pascasarjana UNIPA Adi Buana, Surabaya, tersebut memimpin langsung kegiatan bersih sungai pagi itu. Dia tak ingin murid-muridnyi kendur dalam urusan menjaga lingkungan.

Apalagi, SDN Rungkut Menanggal 1 bakal ikut sekolah Adiwiyata tingkat nasional. ”Ini termasuk komponen yang kami siapkan untuk Adiwiyata. Salah satunya ikut serta menciptakan ruang hijau di lingkup sekolah hingga radius 100 meter,” ujarnyi. (Yusuf Dwi)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: