Terdapat satu klausul bahwa keluarga kader PDIP tidak boleh memiliki preferensi partai yang berbeda. Beberapa kasus mendapat sanksi keras. Namun, PDIP tidak berani menyenggol Jokowi sama sekali.
Menurut Romahurmuziy, mantan Ketua Umum PPP Jokowi merupakan Mega influencer. Jika nantinya PDIP salah bersikap dan Jokowi merespons dengan negatif. Hal tersebut akan berdampak terhadap kebutuhan politik partai banteng merah tersebut.
BACA JUGA: Semenit Jokowi-Ganjar Gandeng Megawati
Jokowi sangat memahami market demand dari masyarakat. Berbeda dengan elit politisi lain yang mengacu pada suplly driven atau bisa disebut dengan intuisi.
Jokowi lebih unggul karena memiliki berbagai macam resource data untuk memahami medan. Seperti pernyataannya beberapa waktu lalu. Dia memiliki data tentang berbagai arah partai politik dari Badan Intelijen Negara (BIN). (*)