Pemerintah Tambah Kuota LPG Bersubsidi Jelang Nataru
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan penambahan kuota berlaku untuk tahun ini. Sementara untuk 2026, keputusan akan diambil setelah melihat perkembangan harga energi global.-Disway.id/Anisha Aprilia-
HARIAN DISWAY - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan sepakat dengan rencana Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk menambah kuota LPG bersubsidi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia menegaskan tambahan pasokan tersebut tidak akan menambah beban anggaran negara tahun depan karena harga gas dunia tengah menurun.
"Jadi, kira-kira ini subsidi untuk LPG itu kan dari sisi volume-nya mungkin akan melebihi (saat Natatu). Tapi, karena harganya turun, kalau kita penuhi pun tidak melebihi anggaran tahun 2025," ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 27 November 2025.
Menurut dia, penambahan kuota dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun 2025. Sementara kebijakan untuk 2026 akan ditetapkan setelah pemerintah melihat perkembangan harga energi global.
"Nanti kita lihat lagi. Kan belum lewat. Mestinya sih cukup dengan anggaran yang ada," tambahnya.
BACA JUGA:Empat Pelaku Oplosan LPG Ditangkap di Sumenep, Polisi: Merugikan Masyarakat Kecil
BACA JUGA:Purbaya Beberkan Harga Asli Pertalite, Solar, hingga LPG: Negara Tanggung Selisih Puluhan Ribu
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan rencana kenaikan kuota LPG bersubsidi pada periode Nataru 2025/2026. Ia mengatakan kebijakan tersebut telah dibahas dalam rapat bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Kepala BUMN Doni Oskaria.
"Kemarin kami melakukan rapat dengan Menteri Keuangan Pak Purbaya dan Kepala BUMN Pak Doni Oskaria untuk membahas tentang subsidi LPG menjelang Natal dan Tahun Baru ini. Karena harus kita pastikan semuanya harus clear," ujar Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa ketersediaan energi menjadi prioritas pemerintah agar masyarakat tidak mengalami kelangkaan selama libur akhir tahun. Ia menyebut volume LPG akan dinaikkan dari sekitar 8,2 juta metrik ton menjadi 8,4 hingga 8,5 juta metrik ton.
"Salah satu disepakati adalah ada kenaikan volume LPG dari kurang lebih 8,2 (juta metrik ton) menjadi 8,4 atau 8,5. Angkanya saya lupa dan itu sudah disetujui," jelasnya.
BACA JUGA:Aturan Baru Pembelian LPG 3 Kg dan BBM Subsidi
BACA JUGA:Pasok LPG, Pertamina Dukung Koperasi Desa Merah Putih
Dengan tambahan kuota tersebut, Bahlil memastikan tidak ada kendala pasokan LPG bersubsidi selama periode Nataru.
“Jadi nggak ada isu," tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: